Senin, Juli 7, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Azyumardi Azra: Islam Indonesia tidak mungkin dikuasai Wahabbi

by Redaksi
04/09/2015
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Azyumardi Azra: Islam Indonesia tidak mungkin dikuasai Wahabbi
Share on FacebookShare on Twitter

Cendekiawan Muslim, Prof. Azyumardi Azra, mengajak publik Australia untuk melihat Islam Indonesia secara optimis dalam membangun dialog Islam-Kristen dan meningkatkan hubungan antara Indonesia- Australia. Ia menegaskan bahwa keberislaman masyarakat Indonesia sangat berbeda dengan kawasan Arab dalam upaya mengkonsolidasikan demokrasi.
“Jika pada Arab Spring berjalan penuh kekerasan, demokratisasi di Indonesia selama ini berjalan baik tanpa guncangan berarti, sangat smooth,” kata Azyumardi dalam Dialog Nasional bertema Can Christianity and Islam Co-Exist? di University of South Australia, Adelaide, Rabu malam (2/9/2015).

Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, masuknya Islam ke Indonesia berjalan damai dan sampai saat ini ekspresi-ekspresi keagamaan berkembang bersama kebudayaan di Nusantara yang berbeda-beda, meskipun ritual utamanya tetap sama dengan Islam di Arab Saudi dan kawasan Arab lainnya.

“Islam di Indonesia tidak mungkin diambil alih oleh Wahabbisme yang primitif!” tegas Azyumardi di hadapan sekitar 400 audiens dialog yang mayoritas warga negara Australia.

Hal tersebut ia tunjukkan lantaran harmonisme Islam dan budaya Nusantara terjadi dalam berbagai praktik agama yang demokratis dan melibatkan masyarakat. Sehingga, Islam Indonesia berbeda sekali dengan ideologi keagamaan resmi Arab Saudi, Wahabbisme, yang sangat kaku.

Ia lantas menyebutkan ritual memanjatkan doa dan rasa sukur seperti walimatus safar (upacara pergi haji), walimatul khitan (upacara sunatan), dan walimatul hamli (upacara tujuh bulan kehamilan), dan seterusnya yang dianggap tidak sesuai dengan keyakinan Wahabbi.

Ketua Dewan Nasional SETARA Institute itu menggambarkan betapa Islam di Nusantara mengamalkan agama secara moderat, washathiyah Islam, baik dalam kehidupan pribadi maupun ketika dihidupkan dalam ranah publik. Sebab, Islam tidak mengenal pemisahan ruang prifat dan publik.

Karena alasan-alasan di atas Azyumardi berkeyakinan, melalui karakter Islam Indonesia, dialog Kristen-Islam terutama dalam konteks hubungan dua negara Indonesia-Australia akan terus berjalan dan dapat kekerjasama dengan semakin baik.

Namun begitu, ia menambahkan, diperlukan ruang-ruang dialog yang lebih konstruktif di kalangan pemimpin agama dan di tingkat elit politik atau pemimpin dua negara untuk mengembangkan ke-saling-sensitif-an dengan lebih mengangkat kesepahaman dan kesamaan ketimbang menonjolkan perbedaan.

Sehingga, hubungan yang selama ini baik di tingkat masyarakat kedua negara, Indonesia-Australia, dengan latar agama dan budaya yang berbeda, didukung pula iklim politik yang santun dalam menciptakan ke-saling-menghargai dan ke-saling-memahami.

Sumber tulisan: www.portalkbr.com

Tags: Headline
Previous Post

Sudah berizin, pembangunan Gereja Santa Clara Bekasi dihentikan

Next Post

Seniman Disabilitas Pertemukan Dua Kota

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Seniman Disabilitas Pertemukan Dua Kota

Seniman Disabilitas Pertemukan Dua Kota

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In