Puasa: Sekolah untuk Kesabaran dan Kejujuran
Merajut Persaudaraan Lintas Agama Menuju Masyarakat Indonesia yang Damai
Kerja sama: (Yayasan Puan Amal Hayati, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor dan Komunitas Motor Maung Bogor (Mabort) serta komunitas LINTAS IMAN di Kota Bogor termasuk bersama GKI Yasmin dan Gereja Katolik Santo Yohanes Baptista Parung)
[dropcap font=”times” fontsize=”64″]S[/dropcap]ebagaimana agama lainnya, Islam juga mengajarkan kebaikan dan mendorong manusia untuk berbuat baik serta saling mengasihi satu sama lain, bahkan terhadap alam semesta ini. Islam mengajarkan setiap manusia untuk bertanggung jawab dalam perjalanan kemusafirannya di dunia yang fana ini, bertanggung jawab dalam relasinya dengan sesama manusia, dengan lingkungan dimana Tuhan menempatkannya hidup dan berkembang, serta terutama, bertanggung jawab kepada Yang Kuasa, Tuhan yang Maha Esa.
Sebagai salah satu ritual keagamaan yang wajib dijalankan umat Islam, puasa menjadi momen ujian yang diharapkan akan membawa setiap manusia menjadi lebih baik, menjelma pribadi yang dapat menyeimbangkan kehidupan relasi sosialnya di masyarakat, yang didorong oleh ketaatannya kepada Tuhan. Puasa juga mengajarkan setiap manusia untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan mengajarkan manusia untuk, dalam segala situasi yang dialaminya, tetap taat kepada perintah Tuhan.
Dalam konteks kebangsaan, bangsa besar yang majemuk ini membutuhkan warga negara terbaiknya untuk membangun negeri. Ajaran agama, agama apapun itu, akan berkontribusi kepada kohesi sosial yang lebih baik, pada kepatuhan terhadap hukum yang lebih baik, yang didasari kesadaraan personal untuk “menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya”. Ketaatan umat Muslim dalam menjalankan ibadah agamanya, termasuk dalam berpuasa, akan berkontribusi pada perbaikan-perbaikan bangsa yang dibutuhkan untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik, lebih berkeadilan dan lebih sejahtera serta makin menghargai kemanusiaan meski dalam kondisi keberagaman yang memang diciptakan Tuhan demikian: berbeda-beda.
Dalam upayanya untuk terus merajut rasa persaudaraan, rasa kemanusiaan, meski dalam segala keberagaman itulah, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid memiliki agenda yang dilaksanakannya setiap tahun yakni sahur dan buka puasa bersama dengan kelompok masyarakat yang membutuhkan. Hal ini, tentunya, untuk juga selalu mengajarkan dan memelihara kepekaan setiap insan akan saudara-saudarinya yang membutuhkan. Namun lebih dari itu, agenda sahur bersama yang dijalankan Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid juga selalu mencoba mengedepankan kebersamaan dengan sesama saudara sebangsa meskipun dengan mereka yang berbeda keyakinan. Sebuah tradisi yang juga ingin memelihara keguyuban masyarakat Indonesia yang melintasi segala perbedaan suku dan agama serta keyakinan.
Tahun ini, melalui kerja sama Yayasan Puan Amal Hayati, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor dan Komunitas Motor Maung Bogor (Mabort) serta komunitas LINTAS IMAN di Kota Bogor termasuk bersama GKI Yasmin dan Gereja Katolik Santo Yohanes Baptista Parung, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid kembali mempertahankan rajutan nilai keimanan Islam sekaligus nilai persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan, yang juga merupakan warisan besar kyai dan mantan presiden Republik Indonesia: KH Abdurrahman Wahid.
Kegiatan Sahur Bersama di Pesantren Al-Ghazali, sebuah pesantren di Kota Bogor yang dipimpin oleh Kyai Mustofa bin Abdullah bin Nuh, putra dari Almarhum KH Abdullah bin Nuh, seorang tokoh Islam Bogor yang sekaligus tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang dilakukan diawal Puasa Ramadhan ini, ingin terus menyuarakan pentingnya ketaatan beribadah, yang diharapkan akan membawa kebaikan bersama bagi bangsa, bahkan bagi mereka yang berbeda, yang pada akhirnya akan memastikan bahwa Islam yang diyakini mayoritas masyarakat Indonesia akan menjadi berkah bagi kukuhnya Pancasila sebagai pondasi bagi rumah bersama, Indonesia, yang sejak awal di tahun 1945 diperjuangkan kemerdekaannya untuk menjadi sebuah rumah besar yang damai, adil dan makmur, yang menaungi semua warga negaranya tanpa kecuali.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa
Bogor, 11 Juli 2013
Hormat kami
Yayasan Puan Amal Hayati, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor dan Komunitas Motor Maung Bogor (Mabort), GKI Yasmin, Gereja Katolik Santo Yohanes Baptista Parung dan komunitas LINTAS IMAN Bogor.
*Sumber gambar:
http://endahavrianti.wordpress.com/2012/07/