Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman: Workshop Mahasiswa di Surakarta

by Redaksi
29/01/2021
in Agenda
Reading Time: 5min read
Praktik Keberagaman ala Jemaat Katolik dan Warga Tionghoa
Share on FacebookShare on Twitter

Sepanjang 2020 sampai awal 2021 media sosial menampilkan isu-isu keberagaman dalam bentuk yang mencemaskan. Fakta-fakta diskriminasi dan intoleransi terus mengemuka dengan bumbu pekat hoax dan disinformasi.

Salah satu tantangan yang membutuhkan perhatian serius di era revolusi digital adalah keterlibatan sehari-hari orang muda pada perbedaan sektarian, yang karena secara emosional terhubung kemudian intens masuk dalam perdebatan, ikut memviralkan, bahkan menjadi korban persekusi, kekerasan online maupun kriminalisasi.

Musababnya, kalangan muda paling banyak mengakses media sosial, sehingga persinggungan mereka dengan isu keberagaman agama atau keyakinan, etnis, dan gender pun lekat dengan dampak-dampak yang ditanggungnya.

Potret kecenderungan orang muda Indonesia yang sangat tinggi dalam mengakses media sosial juga dilansir GlobalWebIndex (2019). Indonesia berada di peringkat keenam dari negara-negara di dunia yang warganya paling aktif di media sosial. Jika dirata-rata, waktu yang digunakan oleh warga Indonesia untuk mengakses media sosial adalah 3 jam setiap harinya dan dari yang sangat aktif itu adalah kelompok usia 16-24 tahun.   

Dari realitas tersebut, pertanyaan yang relevan diajukan adalah, seberapa penting orang muda mengambil peran dalam proses demokratisasi melalui media yang dimilikinya untuk menyuarakan keadilan seturut prinsip-prinsip kemanusiaan? Bagaimana orang muda terutama kalangan mahasiswa yang mempunyai literasi dan akses media cukup baik terpanggil untuk menghidupkan keberagaman dengan menggugat dan melawan setiap bentuk diskriminasi dan intoleransi?

Untuk merespon pertanyaan-pertanyaan di atas dibutuhkan pemahaman dan kesadaran toleransi yang memadai di kalangan mahasiswa. Sehingga, orang muda dengan tepat mengambil sikap dan tindakan dengan menjadikan media sosial maupun media kampusnya sebagai ruang aman bagi mereka yang dipinggirkan dan suaranya dibungkam.

Tak dipungkiri, di awal tahun ini saja isu diskriminasi menyita perhatian publik. Di antaranya pemaksaan pelajaran agama Islam terhadap peserta didik non-Muslim di Aceh Singkil yang sampai hari ini masih berlaku, meskipun 2016 lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat turun memberikan “solusi”. Yang paling ramai: pemaksaan jilbab terhadap siswi non-Muslim di Padang sampai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim “turun tangan”. Khusus di Surakarta, 8 Agustus lalu acara keluarga Muslim Syiah digeruduk dan beberapa dari mereka diserang.

Tiga komunitas rentan korban diskriminasi dan intoleransi melakukan perjumpaan dalam workshop SEJUK untuk jurnalis Jawa Barat (23/1)

Maka, kalangan mahasiswa tidak bisa lagi diam dan abai dengan kasus-kasus diskriminasi dan intoleransi yang terus mengemuka, bahkan di masa pandemi, sebut saja: pelarangan beribadah, penentangan pendirian rumah ibadah, upaya penyegelan rumah ibadah, peminggiran kelompok minoritas di dunia pendidikan, bantuan respon Covid-19 dari pemerintah yang mengistimewakan mayoritas agama tertentu dan di banyak tempat tidak menjangkau kalangan transpuan, penyerangan dan pembunuhan terhadap transpuan, penyegelan bakal makam Sunda Wiwitan, penggusuran makam-makam Tionghoa, meningkatnya kriminalisasi dengan delik penodaan agama atau yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), yang menimpa warga dari kelompok rentan, melambungnya angka kekerasan seksual terhadap perempuan, dan sebagainya.

Terhadap itu semua Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengundang rekan-rekan jurnalis kampus dan mahasiswa yang aktif di media sosial yang berada di wilayah Jawa untuk terlibat dalam Workshop Mahasiswa di Surakarta: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman.

Kegiatan ini akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Hanya rekan-rekan mahasiswa yang menyerahkan hasil rapid test antigen negatif (biaya tes akan diganti panitia) yang bisa terlibat dalam workshop ini. Jaga jarak serta penggunaan hand sanitizer dan keharusan masker diganti secara rutin sebelum sampai 4 jam pemakaian adalah di antara pemberlakuan protokol kesehatannya.

Seperti workshop pers mahasiswa SEJUK yang sudah-sudah, proses diskusi, debat, perjumpaan dengan komunitas-komunitas agama atau kepercayaan yang terdiskriminasi maupun yang menginspirasi akan mengiringi pengalaman bersama menggumuli keberagaman. Pengalaman langka ini akan diolah oleh setiap peserta menjadi karya-karya jurnalistik dan konten kampanye tentang toleransi.

Nama Kegiatan 

Workshop Mahasiswa di Surakarta: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman  

Waktu penyelenggaraan: 19-22 Maret 2021

Lokasi workshop akan diinformasikan langsung kepada peserta terpilih.

Kepesertaan

Yang terlibat dalam workshop adalah jurnalis kampus dan mahasiswa yang aktif di media sosial yang berada di Pulau Jawa. Jumlah peserta yang tergabung dalam workshop mahasiswa di Surakarta ini 20 orang.

Panitia menanggung transportasi dan akomodasi peserta workshop.

Beasiswa

Panitia memberi beasiswa terbatas kepada masing-masing peserta untuk liputan atau produksi konten media sosial

Cara Daftar

Untuk bergabung dalam workshop, sila perhatikan langkah-langkah berikut:

  1. Pendaftaran dikirim ke: bit.ly/WorkshopSEJUKSolo2021

2. Tulisan bertema keberagaman seputar isu agama atau keyakinan (aliran kepercayaan), etnis, dan gender serta isu-isu minoritas lainnya berupa reportase, opini, resensi buku maupun film, baik yang sudah ataupun belum dipublikasikan.

3. Pendaftaran paling akhir dikirim 28 Februari 2021, pkl. 24.00

4. Peserta-peserta terseleksi diumumkan 6 Maret 2021

5. Pengumuman peserta terseleksi akan dipublikasikan di Sejuk.org, IG: @kabarsejuk, Twitter: @KabarSEJUK, FB: Sejuk dan Fanpage Kabar SEJUK.

Informasi lebih lanjut hubungi IG: @kabarsejuk, FB: Sejuk atau Twitter @KabarSEJUK.

Pendukung

Workshop Mahasiswa di Surakarta: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman didukung Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF) bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Demikian undangan sekaligus kerangka acuan Workshop Mahasiswa di Surakarta: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 29 Januari 2021

Hormat kami,

Ahmad Junaidi Direktur SEJUK

***

Keterangan Cover 2019: workshop pers mahasiswa di Semarang berkunjung ke kompleks gereja dan tempat retreat Katolik Santo Athanasius Agung, Karangpanas Semarang (3/2/2019)

Tags: #WorkshopMahasiswa#WorkshopMahasiswaSolo#WorkshopPersKampus#WorkshopSEJUK
Previous Post

Ini Cara Jurnalis Hentikan Diskriminasi di Jawa Barat

Next Post

Pascapolemik Pemaksaan Jilbab, Terbit Aksi Kerja Sama Lintas Agama di Padang Peringati Imlek

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Pascapolemik Pemaksaan Jilbab, Terbit Aksi Kerja Sama Lintas Agama di Padang Peringati Imlek

Pascapolemik Pemaksaan Jilbab, Terbit Aksi Kerja Sama Lintas Agama di Padang Peringati Imlek

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In