Minggu, Juli 6, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Pelajar kota seribu pesantren tebar damai lewat vlog keberagaman

by Redaksi
25/10/2017
in Uncategorized
Reading Time: 3min read
Pelajar kota seribu pesantren tebar damai lewat vlog keberagaman
Share on FacebookShare on Twitter

Wajah-wajah milenial memamerkan senyum dan tawa ceria menghidupkan bersama-sama semangat kebinekaan melalui media sosial. Pemandangan tersebut terekam dalam Pelatihan VlogIT tentang Keberagaman yang dilaksanakan di aula Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu lalu (21/10).

Sebagai medium yang dekat dan diminati anak-anak muda yang aktif bermedia sosial, disadari betul para peserta training bahwa vlog menjadi salah satu alat penyebaran informasi dan ide-ide yang sangat efektif sekarang ini. Untuk itulah anak-anak muda di kota 1.000 pesantren berkumpul, belajar membuat vlog keberagaman dalam pelatihan yang dibuka oleh Camat Singaparna yang  sekaligus Ketua DPD Sundawani Tasikmalaya Uus Usman S.Pd.

Dalam kesempatan tersebut Doni Sutriana selaku panitia penyelenggara menegaskan, di tengah serbuan informasi jangan sampai anak-anak muda hanya menjadi konsumen di media sosial, tanpa bisa mempengaruhi dengan memproduksi konten-konten positif dalam mengkampanyekan keberagaman. Sebab, satu kali klik, informasi menyebar dalam hitungan detik.

Doni Sutriana tengah menerangkan teknik-teknik pengambilan video dengan kamera handphone

Doni menambahkan bahwa vlogging juga bisa dijadikan sumber mata pencaharian utama. Artinya, di masa sekarang ini, internet memberikan keleluasaan penggunanya untuk mendapatkan apresiasi dari karya-karya yang dihasilkannya.

“Namun perlu diperhatikan, konten yang disebarkan itu harus ramah, tidak menimbulkan perpecahan dan tidak juga bertentangan dengan hukum positif, yang dampaknya akan merugikan diri sendiri dan orang banyak,” tegas Doni mengingatkan.

Pelatihan yang digelar Sabtu pagi sampai sore ini berjalan dengan suasana guyub dan penuh antusias dari para peserta, pemberi materi, dan panitia. Hal itu terbangun berkat kerjasama Sundawani Tasikmalaya dengan Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), Komunitas Pemuda Lintas Iman (KOMPAS Iman) Tasikmalaya, Indonesia Sejahtera (ISRA), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dan Solidaritas Korban Tindak Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (SobatKBB).

Semua pihak turut menyumbang, baik materi, waktu ataupun keahlian. Pola gotong royong inilah yang diharapkan penyelenggra agar menulari para peserta sehingga mereka dapat semakin memperkuat rasa solidaritas di kalangan pelajar Tasikmalaya.

Asep Rizal dan peserta berdialog dalam training Vlog Keberagaman

Vlog untuk Membunyikan Keberagaman dan Kebangsaan

Ketua pelaksana pelatihan Asep Rizal Asy’ari dalam sambutannya menyuntikkan semangat: peserta yang mengikuti training adalah pelajar-pelajar terpilih yang harus dapat berbuat yang terbaik bagi generasinya. Menurut Asep Rizal, mereka – yang terdiri dari 15 perempuan dan 5 laki-laki, yang berasal dari 7 sekolah menegah atas dan sederajat di Tasikmalaya – tidak lain wakil yang dipilih dan diutus sekolah masing-masing.

“Para pelajar yang datang pada hari ini merupakan bagian dari sejarah yang akan menjadi gambaran bagi Tasikmalaya di masa mendatang,” tantang Asep di depan para peserta.

Selain untuk memberikan pemahaman dan keterampilan tentang pembuatan vlog, pelatihan ini bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya toleransi dan keberagaman di Tasikmalaya. Mereka dituntun para fasilitator untuk memproduksi vlog yang mengandung nilai-nilai luhur tersebut. Sehingga, para remaja dapat mengambil perannya untuk menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

Jadi, dalam training ini selain membahas teknik video dengan handphone juga dibahas soal konten yang fokus dalam merayakan perbedaan dan perjumpaan. Ini menjadi tujuan terpenting penyelenggara agar siswa-siswi yang terlibat dapat berkarya dan menyumbangkan nuansa-nuansa damai di Tasikmalaya.

Dua peserta training mempraktekkan pembuatan vlog dengan kamera handphone

Sindy Aditya Ningsih, salah seorang fasilitator, melakukan mentoring pada sesi praktek

Kampanye Keberagaman di Sekolah sebagai Strategi Lanjutan

Tidak ketinggalan Sekretaris Nasional SobatKBB Firdaus Mubarik turut memompa gairah para peserta.

“Anak SMA itu bisa berkarya. Kita harus meyakinkan kepada masyarakat bahwa di Tasikmalaya semua yang berbeda diterima dengan lapang dada,” ajak Firdaus.

Gayung pun bersambut. Apa yang disorongkan Firdaus mendapat respon dari siswi SMKN 2 Tasikmalaya, Nukila Ghaida Fatin

“Keragaman muncul dari perbedaan. Namun perbedaan itu bukan alasan untuk terpecah dan bermusuhan,” kata Nukila Ghaida menyampaikan pandangan toleransi di tengah rekan sebayanya.

Para penyelenggara mendesain kegiatan tidak berhenti pada pelatihan kali itu saja. Tahap selanjutnya, setelah acara training para siswa akan saling mengunjungi satu persatu sekolah untuk bertukar cerita dan produksi-produksi video mereka. Ini akan ditempuh panitia bersama agar kemudian makin banyak siswa lain yang terlibat, juga memperkuat komunikasi di antara para siswa.

Namun begitu, baru dua-tiga hari training, tantangan berdatangan ke penyelenggara.

“Beberapa sekolah di Tasikmalaya mengundang kami, para trainer kemarin, agar menggelar pelatihan di tiap-tiap sekolah mereka,” ungkap Asep Rizal dari Sundawani saat dihubungi sore tadi (25/10).

Semoga harapan akan perdamaian yang penuh penghargaan dalam perbedaan dapat lebih hidup dan berkembang dari pundak-pundak milenial di Tasikmalaya.

Laporan dibuat: Firmansyah SobatKBB

Sumber: http://sobatkbb.org/traninig-vlog-tasikmalaya/

Tags: #FBTItasikmalaya#ISRAtasikmalaya#KOMPASimanTasikmalaya#SobatKBB#SundawaniSEJUK
Previous Post

Qanun Jinayat Aceh Langgar Hukum Nasional dan Internasional

Next Post

Undangan Workshop Jurnalis Jawa Barat: Meliput Keberagaman di Tahun Politik

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Undangan Workshop Jurnalis Jawa Barat: Meliput Keberagaman di Tahun Politik

Undangan Workshop Jurnalis Jawa Barat: Meliput Keberagaman di Tahun Politik

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In