Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

Cara Wonosobo Rawat Kerukunan (3)

by Redaksi
30/01/2014
in Agama
Reading Time: 2min read
Hari Ini, Hari Perdamaian Internasional
Share on FacebookShare on Twitter

Fellowship Peliputan Keberagaman, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK): Shinta Maharani, TEMPO

 

Dentang lonceng Gereja Katolik Santo Paulus Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bersahutan. Bunyi ini menjadi penanda hendak dimulainya ibadah malam Natal, Rabu, 24 Desember lalu. Umat Katolik berbondong menuju gereja di tengah guyuran hujan. Hanya 150 meter dari Gereja Katolik Santo Paulus berdiri Gereja Kristen Indonesia.

Gereja ini menempati gedung tua di selatan Alun-alun Wonosobo. Jemaat Kristen juga memadati gereja. Ibadah malam Natal juga berlangsung di Gereja Kristen Jawa di Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro. Gereja mungil ini juga dipenuhi oleh jemaatnya. Hal yang sama terjadi di Gereja Bethel Indonesia.

Di Wonosobo setidaknya ada 20 gereja. Wonosobo punya 750 ribu penduduk, sebagian besar beragama Islam. Setidaknya, 8.000 penduduk Wonosobo memeluk Kristen. Umat Katolik dan jemaat Kristen nyaman menjalankan ibadah Natal karena mendapat dukungan dari sejumlah tokoh agama. Satu di antaranya adalah pemuda Nahdlatul Ulama yang aktif menggagas berbagai forum tempat berkumpul berbagai kelompok dengan keyakinan yang berbeda.

Ia adalah Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama atau FKUB Wonosobo, Haqqi El-Anshary. Ia aktif mengkampanyekan nilai pluralisme. “Kami punya tanggung jawab menjaga kerukunan di kota kecil ini,” kata Haqqi. Ketika Natal tiba, Haqqi tak canggung mengucapkan selamat Natal kepada pendeta dan romo yang juga anggota FKUB. Ia juga mengunjungi semua gereja sehari setelah ibadah Natal.

Upaya merawat kerukunan di Wonosobo juga dilakukan oleh Bupati Wonosobo Kholiq Arif . Ia mempertemukan pemuka agama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Ahmadiyah, Syiah, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, Tao, dan kelompok penghayat kepercayaan Aboge. Dia sering mengundang mereka berdialog di pendopo Wonosobo.

Kholiq menyatakan semua orang perlu menghormati kebebasan menganut agama dan kepercayaan. Ia bahkan sedang menyiapkan peraturan daerah yang mengatur kehidupan beragama di Wonosobo. Perda ini setidaknya mengatur 18 poin bidang yang mendukung bagaimana kerukunan umat beragama dijalankan. Menurut Kholiq, perda itu penting sebagai perangkat untuk menjamin hak asasi manusia. “Ini sebagai jembatan agar masyarakat hidup damai berdampingan,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Sumber: Koran Tempo, Jumat, 27 Desember 2013, halaman 14

Berita terkait:

https://sejuk.org/2014/01/30/senandung-damai-kaliputih-1/

https://sejuk.org/2014/01/30/perempuan-penebar-sejuk-2/

Previous Post

SBY Bohong, Pengungsi Syiah Sampang Berkirim Surat

Next Post

Perempuan Penebar Sejuk (2)

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

Diskriminasi Beragama Kian Mencemaskan, Elemen Masyarakat Sipil Menggelar Konsolidasi Kebebasan Beragama di Provinsi Riau

17/11/2024
Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

Masyarakat Adat, Pemimpin Agama, Akademisi, dan Media Bersama Atasi Perubahan Iklim

24/10/2024
Ilustrasi Istimewa

Raja Najasyi: Pemimpin tanpa Hegemoni

09/10/2024
Next Post

Perempuan Penebar Sejuk (2)

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In