Kamis, Juli 10, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Beranikah Presiden Turun Tangan Cegah Intoleransi?

by Redaksi
19/04/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
245 Kasus Intoleransi di Indonesia Dalam Setahun
Share on FacebookShare on Twitter

 

Wibawa negara dan aparatnya sedang dipertaruhkan hari-hari ini. Ini menyusul rencana Deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah di Bandung, Jawa Barat, pada hari Minggu (20/4). Acara yang digagas oleh Forum Ulama Umat Islam Indonesia (FUUI) itu bahkan disebut-sebut mengundang Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Mengapa peristiwa ini menjadi pertaruhan wibawa negara? Jika menyelisik judul kegiatan itu saja, kata “anti” sudah terang-benderang menunjukkan sikap melawan dan memusuhi golongan Syiah, salah satu kelompok minoritas di Indonesia. Apalagi, acara itu dikemas dalam bentuk deklarasi yang bersifat mengajak dan mengerahkan massa.

Bahkan, panitia deklarasi menyatakan, gerakan ini bersifat masif dan masuk ke masjid-masjid di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah membentuk aliansi anti-Syiah di berbagai daerah. Padahal, selama ini saja, sudah banyak perlakukan intoleran pada kelompok Syiah. Misalnya, pembakaran rumah Muslim Syiah di Sampang akhir Desember 2011 lalu yang membuat mereka jadi pengungsi. Tahun lalu, pada pertengahan November, kegiatan jemaah Syiah di Jawa Barat yakni Asyura, untuk memperingati terbunuhnya cucu Nabi Muhammad, Imam Husein, juga dibatalkan.

Kita berpendapat, negara tidak boleh diam dalam menyikapi deklarasi ini. Kalau perlu, Presiden harus turun tangan sendiri. Jika negara bergeming dan mengganggap angin lalu rencana itu, kelak akan menjadi preseden buruk negeri ini. Sikap intoleran dan diskriminasi kelak akan dianggap lumrah alias lazim oleh masyarakat kita. Mungkin kelak akan muncul deklarasi serupa seperti anti-Kristen, anti-Ahmadiyah, atau “anti-anti” lainnya yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Karenanya kita mendesak negara melalui aparatnya menolak dan membatalkan kegiatan tersebut. Pejabat negara yang diundang, seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, semestinya menyatakan menolak hadir. Sebab, sebagai pejabat ia harus mengayomi dan memberikan rasa aman bagi seluruh warganya, tak pandang agama dan golongan.

Sementara, terkait perbedaan pandangan agama, negara melalui aparatnya seharusnya menjadi “lokomotif” pendorong upaya dialog antara golongan Syiah dan penentangnya. Alih-alih mencari perbedaan, sebaiknya diupayakan mencari persamaan. Sebab, jika mau jujur, di kalangan internal kedua kelompok itu pun pasti ada perbedaan pandangan soal ajaran agamanya.

Kita meyakini, jika negara melalui aparatnya bisa seperti itu, tidak akan ada pertentangan dalam kehidupan antarumat beragama. Negara pun mempunyai wibawa yang kuat di mata masyarakat karena bersikap tegas dalam menjaga kebebasan beragama warganya seperti amanat konstitusi.

Pertanyaannya, beranikah Presiden mencegahnya?

 

Sumber: http://portalkbr.com/opini/editorial/3214021_4307.html

Previous Post

Indonesian political Islam fails again

Next Post

SBY Dianggap Gagal Jaga Keberagaman

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

SBY Dianggap Gagal Jaga Keberagaman

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In