Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Pemberitaan terkait Menteri Susi dinilai Patriarkal

by Redaksi
04/11/2014
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Pemberitaan terkait Menteri Susi dinilai Patriarkal
Share on FacebookShare on Twitter

 

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang bertato dan merokok, menjadi pemberitaan hangat di media. Banyak media mengupas sisi personalitas Menteri Susi ketimbang segudang prestasi yang dimiliki perempuan pemilik Susi Air ini.

Komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Affiah menilai cara media mengekspos sisi personal Susi merupakan wujud dari maskulinitas media yang masih dihidupi oleh cara pandang patriarkal. Neng Dara yakin bahwa persoalan rokok dan tatoo, tidak akan menjadi sorotan yang demikian hebohnya bila itu dilakukan oleh menteri laki-laki.

Sementara itu,  pemipin redaksi Jurnal Perempuan Dewi Candraningrum menilai pemberitaan bernada patriakial terhadap menteri Susi sebagai efek dari politik bahasa. Menurut Dewi, Tatoo memiliki konteks  pemakaian yang berbeda-beda. Secara kultural misalnya, tradisi tatoo masih berlaku pada masyarakat Papua dan Irian. Dewi juga menyinggung tatoo yang dipakai ibu-ibu pejabat pada alis mereka.

“Jadi, tatoo seperti apa yang dianggap tidak baik? Dan kalaupun tidak baik, lantas mengapa?” Tanya dewi.  Menurut dewi, tatoo ini bukanlah persoalan yang berkaitan dengan posisi dan fungsi seseorang dalam pemerintahan.

Dewi juga mengaku senang Menteri Susi menjadi media darling. Menurutnya, sosok Susi Pudjiastuti  bisa memupus mitos mengenai perempuan baik-baik yang selama ini dimaknai oleh sebagian besar masyarakat. “Kini kita bukan sekedar mengenal perempuan baik-baik, melainkan perempuan dengan kinerja yang baik !” tegasnya ! [Evi/SEJUK]

Editor: Budhi Kurniawan

Previous Post

Kabinet Kerja harus menjaga Bhineka

Next Post

Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender

Aktivis Perempuan: Setiap Kementrian di Pemerintahan Jokowi harus Adil Gender

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In