Minggu, Juli 27, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Ketua AJI Kupang: Pemberitaan LGBT Langgar Prinsip Jurnalistik

by Redaksi
01/03/2016
in Uncategorized
Reading Time: 1min read
Ketua AJI Kupang: Pemberitaan LGBT Langgar Prinsip Jurnalistik
Share on FacebookShare on Twitter

Ketua AJI Kupang Alex Dimu menegaskan bahwa LGBT adalah warga negara yang mempunyai hak-hak dasar yang harus dihormati. Mereka bagian dari kita. Karena itu Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sangat mengecam seluruh pemberitaan yang merendahkan kemanusiaan kelompok LGBT.

“Dengan mengacu pada UU Pers No. 40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik, pemberitaan-pemberitaan media tentang LGBT banyak sekali yang melanggar prinsip-prinsip jurnalistik,” kata Alex dalam Training Komunikasi, Dokumentasi dan Advokasi KBB yang digelar Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK) dan Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (Sobat KBB) di Ima Hotel Kupang (29/2/2016).

Ia juga mendorong teman-temannya, jurnalis di Kupang, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut untuk tidak memilih narasumber yang justru memojokkan keberadaan LGBT.

Pada kesempatan yang sama, mewakili Peace Journalist Community Kupang (PJCK) Marthen Bana menganjurkan pentingnya menerapkan jurnalisme damai agar media tidak menjadi alat propaganda yang mempertajam konflik, baik yang berbasis pada alasan-alasan agama dan keyakinan maupun orientasi seksual yang berbeda.

Merespon beberapa pertanyaan dari peserta training yang terdiri dari para korban dan pendamping kelompok minoritas agama, keyakinan, LGBT, dan disabilitas dari Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang kurangnya perhatian media-media di Kupang dalam menyuarakan kelompok minoritas agama di NTT, jurnalis Timor Express yang menjadi narasumber utama diskusi tentang media ini menyampaikan bahwa media tempatnya bekerja dan PJCK berkomitmen dalam menciptakan situasi yang harmoni di NTT.

“Media seperti pedang bermata dua, bisa mempertajam konflik; tetapi sekaligus bisa meredamnya. Karena itu selain jurnalis harus bisa menentukan narasumber yang bersikap imparsial, pemberitaannya juga harus bertujuan membantu menyelesaikan konflik secara damai,” pungkasnya di penghujung acara training yang digelar 27-29 Februari 2016. (Thowik SEJUK)

Tags: #KebebasanBeragama#LGBT
Previous Post

Cara Tuntut Negara Tegakkan Kebebasan Beragama

Next Post

Memotret Harmoni Bali untuk Islam dan Katholik

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Memotret Harmoni Bali untuk Islam dan Katholik

Memotret Harmoni Bali untuk Islam dan Katholik

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In