Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

INI ALASAN JIHADIS KELUAR DARI KELOMPOK TERORIS

by Redaksi
07/08/2018
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
INI ALASAN JIHADIS KELUAR DARI KELOMPOK TERORIS
Share on FacebookShare on Twitter

Julie Chernov Hwang (Foto: Istimewa)

Tidak sedikit orang Indonesia bergabung dengan kelompok jihad, tetapi juga banyak dari mereka yang kemudian memilih keluar. Alasan-alasan mengapa banyak jihadis keluar dari sel-sel teroris ini menjadi perhatian Julie Chernov Hwang, Associate Professor bidang Political Science and International Relations di Goucher College, Maryland, Amerika Serikat.

Julie Chernov yang selama enam tahun mewawancarai lebih dari seratus warga negara Indonesia mantan pemimpin dan pengikut kelompok Islam radikal menyebutkan bahwa proses orang-orang yang keluar dari kelompok teroris sebagai disengagement. Terjadinya disengagement ini dilatari alasan yang berbeda-beda.

Hal tersebut disampaikan Julie Chernov dalam peluncuran buku terbarunya Why Terrorists Quit: The Disengagement of Indonesia Jihadist (2018) pada Senin siang (6/8) di kantor Yayasan Prasasti Perdamaian, Tebet, Jakarta Selatan.

“Disengagement merupakan suatu keadaan seseorang memilih keluar dari kelompok tempatnya bergabung. Disengagement terjadi secara bertahap,” papar Julie Chernov yang juga penulis Peaceful Islamist Mobilization in Muslim World (2009), buku yang meneliti ragam gerakan kelompok Islamis di Asia dan Timur Tengah, termasuk Indonesia, yang dilakukan secara damai mengikuti mekanisme demokrasi.

Namun begitu, sambung Julie Chernov, disengagement ini bukan berarti setiap orang yang memilih untuk meninggalkan jaringan ekstremis sama sekali tidak melakukan interaksi dengan kelompoknya lagi. Mereka masih ada yang tetap melakukan interaksi dan menjaga hubungan dengan kelompok atau jaringan-jaringan teroris.

Sementara, faktor- faktor yang mendasari para jihadis memilih keluar dari kelompok teroris yang menghalalkan kekerasan dan berideologi ekstrem: alasan keluarga atau lingkungan yang mendukung mereka untuk berhenti, kekecewaan terhadap kelompoknya, menimbang untung dan rugi tetap berada di kelompok tersebut, dan perubahan prioritas dirinya. Ketika para jihadis keluar dari kelompok radikal, menurut Julie Chernov, harus ada upaya-upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk menguatkan mereka agar tidak kembali masuk dalam kelompok-kelompok ekstremis, sebaliknya menerima dan mengajak mereka menjalani kehidupan bermasyarakat secara baik.

Maka dari itu, berdasarkan pengalamannya menguji sejauh mana alasan masing-masing jihadis memilih keluar dari kelompok seperti Jemaah Islamiyah, Mujahidin KOMPAK, Ring Banten, Laskar Jihad dan Tanah Runtuh, ia pun merekomendasikan pemerintah agar membuat kebijakan-kebijakan yang menyediakan pengembangan keahlian profesional atau memfokuskan lifeskills training untuk mereka, membangun hubungan dengan anggota-anggota jaringan yang masih ditarget, serta konseling untuk memperbaiki hubungan mereka dengan keluarganya. Ini penting ditempuh dengan tujuan agar mereka bisa benar-benar memahami bahwa setiap langkah yang diambil tidak selalu dengan jalan kekerasan.

“Seseorang yang memilih keluar dari kelompok kekerasan ini tidak langsung berubah menjadi baik,” ujar Julie Chernov mengingatkan.[]

Tim penulis: Della, Sabrina, Nathania, dan Veren

Tags: #Jihad#Jihadis#JulieChernovHwang#PeacefulIslamistMobilizationInMuslimWorld#Terorisme#WhyTerroristsQuit
Previous Post

Hari Anak Nasional: Jangan Diskriminasi Anak Panti

Next Post

GURU BACARITA: NARASI DAMAI DARI MALUKU UNTUK INDONESIA

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
GURU BACARITA: NARASI DAMAI DARI MALUKU UNTUK INDONESIA

GURU BACARITA: NARASI DAMAI DARI MALUKU UNTUK INDONESIA

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In