Senin, September 29, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

Ihwal LGBT, TEMPO Melawan Diskriminasi

by Thowik SEJUK
16/01/2019
in Agama, LGBTIQ
Reading Time: 2min read
Ihwal LGBT, TEMPO Melawan Diskriminasi
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika ada peristiwa yang menimpa LGBT dan pemberitaan di media ramai bahkan menyudutkan, Pemimpin Redaksi Tempo.co Wahyu Dhyatmika memberi masukan agar komunitas LGBT membuat press release sebagai bentuk koreksi dan pemecah berita yang dianggap salah.

“Press release mungkin dapat diberikan sebagai fakta penguatan dan tanggapan akan berita yang sudah beredar,” usul pria yang akrab disapa Komang pada saat beberapa komunitas LGBT berkunjung dan diskusi seputar pemberitaan media pada isu keberagaman gender dan seksual (11/1) di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta.

Komang meyakinkan kepada komunitas LGBT bahwa Tempo sangat terbuka untuk dikoreksi dan dengan senang hati mendukung hal-hal baik dan memihak hak-hak warga yang dijamin konstitusi.

“Tempo melawan bentuk-bentuk diskriminasi,” ujarnya.

Menurutnya agenda setting tidak mungkin tidak memberitakan peristiwa yang menjadi perbincangan masyarakat, karena tugas media melayani kebutuhan publik pada informasi. Maka, sambung Sekjen Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ini, fungsi komunitas, para pendamping ataupun masyarakat sipil adalah memberikan framing pemberitaan yang membela hak-hak LGBT.

Apa yang disampaikan Komang merupakan respon atas hal-hal yang selama ini disayangkan oleh komunitas lantaran, ungkap Ryan dari Arus Pelangi, pemberitaan media hanya menggelorakan stigma dari pihak-pihak yang membenci dengan menganggap LGBT sebagai menentang agama, berdosa dan musuh negara (proxy war). Media tidak memverifikasi fakta-fakta ilmiah, medis dan norma hukum yang berlaku, seperti konstitusi dan instrumen hukum internasional lainnya, yang menyatakan bahwa LGBT bukan penyakit, tidak menyimpang dan warga negara yang punya hak setara di hadapan hukum.

Untuk itulah Kevin Halim dari Gaya Warna Lentera Indonesia (GWL Ina) menganggap media tidak cukup memberitakan secara netral mengutip pejabat dan narasumber-narasumber yang membenci LGBT.

“Agar menghentikan kebencian masyarakat kepada LGBT, media mestinya tidak cukup berposisi netral dengan mengutip pejabat yang menolak LGBT, media juga harus ikut mengedukasi publik,” pungkas Kevin.

Tags: #AgendaSetting#ArusPelangi#Diskriminasi#Framing#GWLIna#Konstitusi#LGBT#Tempo#Tempo.co
Previous Post

BERJUANG DEMI ISLAM ATAU KEPENTINGAN DUNIAWI?

Next Post

Dalam meliput LGBT, ke mana jurnalis harus berpihak?

Thowik SEJUK

Thowik SEJUK

Related Posts

Ahmadiyah Giat Menebar Cinta di Festival Media 2025

Ahmadiyah Giat Menebar Cinta di Festival Media 2025

20/09/2025
Media dan Tokoh Agama Berperan Kunci Hapus Diskriminasi terhadap Komunitas LGBTQ+ di Jawa Barat

Media dan Tokoh Agama Berperan Kunci Hapus Diskriminasi terhadap Komunitas LGBTQ+ di Jawa Barat

21/08/2025
Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

Ribuan Mangrove untuk Masa Depan: Seruan Darurat Lintas Iman

31/07/2025
Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Next Post
Dalam meliput LGBT, ke mana jurnalis harus berpihak?

Dalam meliput LGBT, ke mana jurnalis harus berpihak?

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AJI Indonesia Peta Bahaya Kriminalisasi Jurnalis Pakai UU ITE dan KUHP ke Dewan Pers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In