Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman: Undangan Workshop dan Fellowship Mahasiswa di Padang

by Redaksi
31/05/2021
in Agenda
Reading Time: 5min read
Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman: Undangan Workshop dan Fellowship Mahasiswa di Padang
Share on FacebookShare on Twitter

Peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di tahun 2020 tersebar di 29 provinsi di Indonesia. Sumatera Barat menempati 10 besar provinsi dengan tingkat diskriminasi dan intoleransi yang tinggi. Laporan tentang Kondisi Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan di Indonesia Tahun 2020 tersebut dirilis SETARA Institute (6/4, 2021).

Padahal, jika menilik sejarah, Sumatera Barat melahirkan tokoh-tokoh pergerakan seperti Soetan Sjahrir, Tan Malaka, Roehana Koeddoes, Rasuna Said, Bung Hatta, dan lainnya yang mencita-citakan masyarakat merdeka dan setara. Sejak sebelum Indonesia merdeka, banyak sarjana, intelektual, seniman dan penyair atau sastrawan cemerlang berasal dari Sumatera Barat yang meninggikan keadilan, persamaan hak, dan menggugat kesewenang-wenangan.

Tekad tersebut dibarengi dengan kesadaran agar seluruh elemen masyarakat bersatu demi kepentingan bangsa. Elan yang mereka nyalakan melampui identitas etnis dan agama, menafikan ego dan sentimen kelompoknya masing-masing.

Semangat para pendahulu tersebut menjadi sangat relevan bagi generasi muda saat ini. Sayangnya, nilai-nilai universal yang diusung para pejuang kemerdekaan belum banyak berbunyi dalam perdebatan SKB dan DIM beberapa bulan terakhir. Sebaliknya, polarisasi kian menguat karena mengedepankan politik identitas yang di era digital sangat mudah viral. Sebab, algoritma seputar sentimen keyakinan menjadi salah satu penyumbang haox atau disinformasi paling besar di Indonesia.

Penyebaran dan perluasan pandangan dan sikap intoleran, jauh dari rasa adil, terhadap kelompok-kelompok marginal di Sumatera Barat kini semakin cepat oleh digitalisasi industri media. Sehingga, pengelolaan keberagaman di Sumatera Barat tengah menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian banyak pihak yang percaya kepada besarnya pengaruh media bagi cara pandang setiap orang.

Pemuda Lintas Agama (PELITA) Padang menyambut perayaan Imlek 2021 (dok. PELITA Padang)

Keterlibatan orang muda mengampanyekan keberagaman

Memang, problem digital bukan khas Sumatera Barat, tetapi menjadi tren global sejak abad 21. Berita dan unggahan sensasional yang mengejar viral, baik di media mainstream maupun media sosial, adalah fakta yang tidak terbantahkan. Banyak beredar framing dan tone pemberitaan isu keberagaman yang bias dengan sentimen identitas tertentu yang tampak kian vulgar.

Di sisi lain, keterpaparan orang muda terhadap media sosial yang sangat tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi kecenderungan pandangan keberagaman. GlobalWebIndex (2019) merilis Indonesia sebagai pengguna media sosial paling banyak (urutan kedelapan) dari seluruh negara di dunia. Usia 16-24 adalah pengguna paling aktif dan rata-rata masyarakat Indonesia 3 jam dalam sehari mengakses media sosial. Terlebih, netizen Indonesia menempati urutan terbawah tingkat kesopanan digital se-Asia Tenggara sebagaimana dilaporkan Digital Civility Index. 

Celakanya, pemberitaan media terhadap isu-isu agama, etnis, keberagaman gender dan seksual lebih banyak memberi tempat pada peristiwa konfliknya. Sementara narasi-narasi seputar pengamalan harmoni pada isu tersebut pun oleh media belum banyak diangkat dan didorong ke publik agar menjadi kesadaran bersama tentang pentingnya menghidupi semangat menghargai perbedaan, meninggikan toleransi.

Sebaliknya, penggunaan diksi pemberitaan menguatkan stigma, merendahkan kelompok rentan. Pembuatan judul mengejar sensasi. Produksi berita di media online mengejar clickbait berkiblat pada search engine optimization (SEO). Pemilihan narasumber dari kalangan aparat atau pejabat, pemimpin daerah, dan kurang memberi ruang yang lebih luang pada kelompok korban atau yang mengalami diskriminasi.

Terhadap itu semua, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF), Kementerian Hukum dan HAM RI, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dan Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto Universitas Negeri Padang berkepentingan melibatkan orang muda untuk membangun media yang ramah kelompok minoritas. Karena itu kami mengundang rekan-rekan jurnalis kampus dan aktivis media sosial di wilayah Sumatera Barat untuk terlibat aktif dalam workshop dan beasiswa liputan yang akan digelar di Padang.

Kegiatan ini akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Hanya rekan-rekan mahasiswa yang menyerahkan hasil rapid test antigen negatif (biaya tes akan diganti panitia) yang bisa terlibat. Jaga jarak serta penggunaan hand sanitizer dan keharusan masker diganti secara rutin sebelum sampai 4 jam pemakaian adalah di antara protokol yang akan diberlakukan.

Seperti workshop mahasiswa SEJUK yang sudah-sudah, proses diskusi, debat, perjumpaan dengan komunitas-komunitas agama atau kepercayaan yang terdiskriminasi maupun yang menginspirasi akan mengiringi pengalaman bersama menggumuli keberagaman. Pengalaman langka ini akan diolah oleh setiap peserta menjadi karya-karya jurnalistik dan konten kampanye tentang toleransi dan inklusi.

Nama Kegiatan 

Workshop dan Fellowship Mahasiswa di Padang: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman

Waktu

Penyelenggaraan kegiatan workshop: 23–26 Juli 2021

Lokasi workshop akan diinformasikan langsung kepada peserta terpilih.

Kepesertaan

Yang terlibat dalam workshop adalah jurnalis kampus dan mahasiswa yang aktif di media sosial yang berada di Sumatera Barat. Jumlah peserta yang tergabung dalam workshop mahasiswa di Padang ini 20 orang.

Panitia menanggung transportasi dan akomodasi peserta workshop.

Beasiswa liputan dan produksi konten

Panitia memberi beasiswa terbatas kepada masing-masing peserta untuk liputan atau produksi konten media sosial. Sepuluh dari dua puluh peserta workshop akan mendapatkan beasiswa liputan dan produksi konten keberagaman.

Cara Daftar

Untuk bergabung dalam workshop, sila perhatikan langkah-langkah berikut:

  • Daftarkan CV beserta tulisan bertema keberagaman seputar isu agama atau keyakinan (aliran kepercayaan), etnis, dan gender serta isu-isu minoritas lainnya berupa reportase, opini, resensi buku maupun film, baik yang sudah ataupun belum dipublikasikan.
  • Pendaftaran dikirim ke: bit.ly/WorkshopSEJUKPadang2021
  • Pendaftaran paling akhir dikirim 30 Juni 2021, pkl. 24.00
  • Peserta-peserta terseleksi diumumkan 9 Juli 2021
  • Pengumuman peserta terseleksi akan dipublikasikan di Sejuk.org, IG: @kabarsejuk, Twitter: @KabarSEJUK, FB: Sejuk dan Fanpage Kabar SEJUK.

Informasi lebih lanjut hubungi IG: @kabarsejuk, FB: Sejuk atau Twitter @KabarSEJUK.

Pendukung

Workshop dan Fellowship Mahasiswa di Padang: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman didukung Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF) bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Demikian undangan sekaligus kerangka acuan Workshop dan Fellowship Mahasiswa di Padang: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 31 Mei 2021

Hormat kami,

Ahmad Junaidi

Direktur SEJUK

Tags: #FNF#JurnalismeKeberagaman#Padang#SumateraBarat#workshopmahasiswasejuk#WorkshopPersMahasiswa#WorkshopSEJUK
Previous Post

Merawat Kebebasan Sipil

Next Post

Jurnalisme Keberagaman Ciptakan Media Inklusif di Yogyakarta: Undangan Workshop dan Beasiswa Liputan

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Ihwal Papua, SEJUK Ajak Media Setia pada Kode Etik Jurnalistik

Jurnalisme Keberagaman Ciptakan Media Inklusif di Yogyakarta: Undangan Workshop dan Beasiswa Liputan

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In