Jumat, Juli 4, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Turki Cabut Larangan Jilbab

by Redaksi
03/10/2013
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Turki Cabut Larangan Jilbab
Share on FacebookShare on Twitter

Turki akan mencabut larangan penggunaan jilbab di instansi pemerintahan. Langkah itu adalah bagian dari paket reformasi yang diajukan Perdana Menteri Tayyip Erdogan yang belakangan dikritik semakin otoriter.

Aturan baru itu tak hanya akan diberlakukan kepada pengadilan atau militer. Turki berpenduduk mayoritas Muslim tapi dikenal menjalankan prinsip sekularisme yang keras dan sejak lama melarang penggunaan pakaian muslim bagi perempuan di kantor pemerintahan.

“Kami mencabut larangan di instansi pemerintah,” kata Perdana Menteri Erdogan.

Beberapa waktu terakhir, pemerintah Erdogan menghadapi tekanan keras dari kelompok oposisi yang melihat rezim partai Islam yang berkuasa itu, cenderung semakin otoriter dan mengabaikan suara-suara dari luar.

Dalam paket reformasi itu, PM Erdogan juga memasukkan satu pasal yang dilihat berbagai kalangan sebagai upaya untuk menyelesaikan proses perdamaian yang macet dengan kelompok minoritas Kurdi yang ingin melepaskan diri.

Erdogan mengatakan aturan itu yang selama ini mencegah kelompok pro Kurdi dan kelompok-kelompok minoritas lainnya untuk memasuki parlemen akan diubah, sementara pengajaran bahasa Kurdi akan diperbolehkan di sekolah-sekolah swasta.

“Ini adalah momentum bersejarah, sebuah tahapan penting,“ kata Erdogan dalam konferensi pers di hadapan para wartawan.

Nama-nama Kurdi bisa kembali dipakai di berbagai kota di Turki, sementara larangan penggunaan huruf Kurdi juga akan dicabut.

0,,16378357_404,00Berdamai dengan Kurdi

Reformasi itu didesain untuk menjawab berbagai keluhan kelompok minoritas di Turki, khususnya suku Kurdi, setelah proses perdamaian dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengalami kemandekan.

Bulan Maret lalu, pimpinan PKK yang berada di penjara yakni Abdullah Ocalan mendeklarasikan sebuah gencatan bersenjata bersejarah setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi bawah tanah dengan pasukan dinas rahasia Turki.

Sebagai imbalan untuk menarik para pejuang Kurdi, PKK menuntut perubahan dalam undang-undang pidana dan undang-undang pemilihan umum serta pemberian hak pendidikan dalam bahasa Kurdi serta otonomi wilayah.

Langkah pemerintahan Erdogan itu telah menaikkan harapan berakhirnya pemberontakan suku Kurdi yang telah berlangsung selama hampir tiga dekade di wilayah tenggara, yang diperkirakan telah merenggut nyama lebih dari 40.000 jiwa.

Namun awal bulan ini, para pemberontak mengumumkan bahwa mereka mereka menunda penarikan para pejuang mereka, dan menuduh Ankara gagal melakukan reformasi sebagaimana yang dijanjikan.

Erdogan mengindikasikan bahwa ambang batas 10 persen yang disyaratkan bagi partai untuk duduk di parlemen akan dihapus, sambil mengatakan bahwa pasal itu dulu bukan diajukan oleh partainya yaitu Justice and Development Party (AKP) yang kini berkuasa.

Sekolah-sekolah swasta akan menawarkan pendidikan dalam bahasa Kurdi, yang sejak lama merupakan hal terlarang, kata Erdogan.

Pemerintah Turki dan banyak negara-negara lainnya, memasukkan partai Kurdi PKK dalam daftar organisasi teroris.

Dalam paket reformasi tersebut, pemerintah Erdogan juga mengumumkan rencana mengembalikan properti milik Kristen Suriah yang disita oleh pemerintah.

ab/hp (afp,rtr,ap)

DW.DE

http://www.dw.de/turki-cabut-larangan-jilbab/a-17125105

Previous Post

Sebuah Mimpi dari Singapura

Next Post

Heard the one about the Saudi cleric who said driving damages ovaries?

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post
Heard the one about the Saudi cleric who said driving damages ovaries?

Heard the one about the Saudi cleric who said driving damages ovaries?

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In