Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

“Kamis Ke-300”, film gotong royong Happy Salma

by Redaksi
19/01/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
Kejahatan HAM Jadi Mainan Politik
Share on FacebookShare on Twitter

 

Jakarta (ANTARA News) – Happy Salma menyebut film pendek “Kamis Ke-300” sebagai hasil gotong royong.

Ia berinisiatif membuat film tentang perjuangan menuntut pemenuhan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia tahun lalu, setelah ia mendadak teringat bahwa aksi Kamisan dari para keluarga korban pelanggaran HAM menginjak tahun keenam.

Perempuan yang kerap terlibat dalam pembacaan puisi dan cerpen di acara Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan itu lantas membuat film pendek “Kamis ke-300” berdasarkan cerita pendek berjudul “Kamis Ke-200” yang terbit di surat kabar tiga tahun lalu.

Ia mendapatkan banyak bantuan selama menggarap film hitam putih yang mengisahkan perjuangan seorang kakek yang setiap Kamis, bahkan saat sakit sekalipun, mengikuti aksi di depan Istana Negara demi anaknya yang hilang.

Naskah film yang diadaptasi dari cerpen Happy tersebut digarap oleh budayawan Putu Wijaya dalam waktu dua hari.

“Padahal Pak Putu sedang sakit setelah terkena stroke. Tapi dia tetap membantu,” kata aktris kelahiran 4 Januari 1980 silam itu.

Selain Putu, ada penata sinematografi Bambang Supriadi, editor Andhy Pulung, dan penata musik Ricky Lionardi (“Rectoverso The Movie”, “Berbagi Suami”) yang membantu dia menggarap film itu.

Key Mangunsong juga membantu dia sebagai asisten sutradara dan Ritchie Ned Hansel membantu membuat poster film itu.

Sementara Amoroso Katamsi, Sita Nursanti, Nugie, dan Aji Santosa termasuk di antara pemeran dalam film tersebut.

“Saya tidak menyangka akan ramai begini, gotong royong sangat terasa salam kegiatan ini. Rupanya banyak orang punya keprihatinan yang sama,” kata Happy.

Happy merasa bantuan dari kawan-kawannya dalam pembuatan film yang dananya dia rogoh dari kocek sendiri itu tidak ternilai.

“Teman-teman justru memberi diskon 90-99 persen,” selorohnya.

Inspirasi dari Plaza de Mayo

Aksi Kamisan para keluarga korban pelanggaran HAM di depan Istana Negara yang kini menginjak tahun ketujuh terinspirasi aksi kaum ibu di Plaza de Mayo, Buenos Aires, Argentina.

Sejak 30 April 1977, para ibu yang anak atau keluarganya diculik rezim militer Argentina tahun 1976-1983 memutari Plaza de Mayo di depan Istana Presiden Argentina The Casa Rosada untuk menyampaikan tuntutan mereka, yang akhirnya dipenuhi setelah 25 tahun.

Happy menyisipkan cuplikan video dokumenter tentang aksi di Argentina dan dokumentasi kasus pelanggaran HAM di Indonesia bertahun-tahun lalu dalam film pendeknya.

Dia mengaku sempat kesulitan mendapat video tersebut.

“Agak sulit mengumpulkannya, apalagi yang tahun 1965. Ke lembaga arsip juga tidak ketemu, tapi akhirnya dapat juga dari koleksi pribadi,” jelas dia.

Perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM yang hadir dalam penayangan perdana film tersebut pada Jumat (17/1) malam berharap janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberikan keadilan bagi mereka lewat penegakan hukum benar-benar ditepati.

Editor: Maryati

 

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/414636/kamis-ke-300-film-gotong-royong-happy-salma

Tags: Headline
Previous Post

Memerangi Diskriminasi, Memajukan Nilai-Nilai Kesetaraan dan Kohesi Sosial di Kawasan ASEAN

Next Post

Televisi & Peliputan Keberagaman: sebuah Kerangka Acuan Workshop Jurnalis TV

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Televisi & Peliputan Keberagaman: sebuah Kerangka Acuan Workshop Jurnalis TV

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In