Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Jaringan Ulama Perempuan Indonesia: Hindari Politisasi Identitas dan Hoax

by Redaksi
01/03/2018
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Jaringan Ulama Perempuan Indonesia: Hindari Politisasi Identitas dan Hoax
Share on FacebookShare on Twitter

Kongres Ulama Perempuan Indonesia, Cirebon 25/4/2017 (Dok. Thowik SEJUK)

Siaran Pers: Seruan Ulama Perempuan dari Istiqlal

HINDARI POLITISASI IDENTITAS

Jakarta, 1 Maret 2018

Sejumlah perwakilan Ulama Perempuan Indonesia menyampaikan seruan moral kebangsaan di Masjid Istiqlal Jakarta, 1 Maret 2018. Hadir dalam konferensi pers penyampaian seruan kepada publik antara lain, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Bekasi yang juga Ketua Alimaat Indonesia, Nyai Hindun Annisah Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asyari, Jepara, dan Nyai Yulianti Muthmainnah Pengurus PP Aisyiah. Perwakilan datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

Seruan yang berisi 5 point pada intinya mendorong kepada semua pihak untuk menjaga kemajemukan Republik Indonesia dengan menghindari praktik-praktik buruk dalam kontestasi politik seperti politisasi identitas, hoax dan ujaran kebencian yang dapat merusak kohesi sosial bangsa. Demikian seruan yang dibacakan oleh Yulianti Muthmainnah dan Hindun Annisah.

Badriyah Fayumi mengungkapkan bahwa inisiatif seruan moral ini adalah representasi kegelisahan ulama-ulama perempuan di seluruh Indonesia, yang berkhidmat di pesantren, majelis taklim, dan forum-forum pendidikan keagamaan lainnya. “Jaringan Ulama Perempuan memiliki kegelisahan yang sama, karena itu acara seruan moral ini juga akan simultan diikuti oleh jaringan ulama perempuan se Indonesia, yang semakin solid sejak Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) pertama digelar pada April 2017 lalu.” Demikian Fayumi menambahkan.

Ulama perempuan memiliki kekhasan dalam berdakwah. Selain penuh kesejukan, mempersatukan, tidak membakar dan berorientasi Rahmatan Lil Alamin. Ada 4 prinsip dakwah ulama perempuan yakni, keislaman, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan. Ini sesuai hakikat Islam yang menjadi rahmat bagi semesta.

Dari kiri ke kanan: Badriyah Fayumi, Hindun Anisah, dan Yulianti Muthmainnah dalam konferensi pers di Mesjid Istiqlal Jakarta (Dok. Istimewa: 1/3/2018)

Berikut adalah seruan Jaringan Ulama Perempuan Indonesia, yang telah menyelenggarakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang pertama, pada 25-27 April 2017 di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon, yang ditujukan kepada:

1. Para kontestan Pilkada, Pileg dan Pilpres, tim sukses, para pendukung dan simpatisan agar menempatkan persaudaraan dan persatuan bangsa di atas kepentingan politik pragmatis dan tidak menyalahgunakan agama bagi tujuan primordial dan sesaat.

2. Pemerintah dan aparat penegak hukum agar melakukan penegakan aturan dan hukum yang tegas, adil dan transparan kepada siapapun yang melakukan tindakan kejahatan dan segala upaya pemecah belah persatuan bangsa. Aparat juga diharapkan meningkatkan pencegahan tindak kekerasan bersama komponen masyarakat dengan memastikan efektifitas sistem pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli yg diindikasikan rawan tindakan kekerasan.

3. Para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi masyarakat agar mengutamakan pendidikan publik untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan bangsa di atas kepentingan kelompok, serta bergandeng tangan untuk menjaga rumah ibadah dari upaya pecah-belah persatuan bangsa.

4. Seluruh umat beragama dan anak bangsa Indonesia agar merawat tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia dan terbukti menjadi perekat persaudaraan dan pengikat harmoni sosial di akar rumput masyarakat Indonesia, misalnya tradisi silaturrahim yang terlembaga dalam berbagai ruang perjumpaan kultural seperti kumpulan RT/RW, majlis taklim, arisan keluarga, perkumpulan alumni, komunitas hobby, tradisi pulang kampung dan saling kunjung di hari raya, dan acara-acara keagamaan dan upacara adat yang mendukung kohesi sosial bangsa Indonesia.

5. Seluruh komponen bangsa, tertuama tokoh masyarakat dan gerakan civil society agar lebih intensif membangun ruang-ruang perjumpaan antar-organisasi, perkumpulan dan komunitas lintas latar belakang melalui organisasi payung, federasi, kaukus, aliansi dan lain-lain agar selain menjadi forum yang mengusung cita-cita dan kepentingan bersama sebagaimana sudah menjadi tradisi yang mapan selama ini. Ruang perjumpaan ini telah menjadi ciri khas negeri tercinta ini, dan perlu ditradisikan terus menerus dan secara sadar oleh semua elemen bangsa. []

Tags: #Hoax#KongresUlamaPerempuanIndonesia#KUPI#Pilkada2018#Pilpres2019#UlamaPerempuan
Previous Post

Mengapa MK Harus Penuhi Permohonan Ahmadiyah untuk Revisi UU PNPS 1965?

Next Post

Dianggap sesat, mahasiswa dari berbagai daerah nekad melihat Ahmadiyah dari dekat

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Dianggap sesat, mahasiswa dari berbagai daerah nekad melihat Ahmadiyah dari dekat

Dianggap sesat, mahasiswa dari berbagai daerah nekad melihat Ahmadiyah dari dekat

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In