Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Pers Kampus

Brama Vihara: Keberagaman Lahirkan Kerukunan

by Redaksi
18/07/2019
in Pers Kampus
Reading Time: 4min read
Brama Vihara: Keberagaman Lahirkan Kerukunan
Share on FacebookShare on Twitter

“Sebetulnya tokoh-tokoh yang lebih memahami agama dan dasarnya semua agama memiliki tujuan sama sangat bersikap toleransi.”

Pernyataan itu disampaikan laki-laki yang sudah mengabdikan diri sejak berdirinya Yayasan Samaggi Viriya, Sukun, Malang, Jawa Timur tahun 2007 sampai sekarang. Delapan belas tahun Agus Setiawan Kusuma merawat dan menjaga penuh dengan kasih sayang, sebagai bentuk memberi manfaat kepada orang lain.

Suara merdu alunan lagu Namakarapatha dengan gerakan sujud disenandungkan oleh anak-anak sekolah mingguan terdengar asing ditelinga kami, pers mahasiswa Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (Sejuk) saat di altar, Minggu (30/6/2019).

Metta Wijayanti, perempuan yang berumur 22 tahun memberikan penjelasan terkait filosofi lagu Namakarapatha adalah pujabakti atau berdoa, sebagai pengantar saat melaksanakan proses belajar. Lagu puja untuk memuja sebelum memulai kebaktian, memuja kepada guru atau junjungan sang Buddha Gautama. Isinya memberi hormat dan bentuk pengormatan awal sebelum membacakan paritta atau kebaktian bersama.

“Liriknya antara lain ajakan untuk bersama-sama menghormati sang Buddha, sebagai guru kita bersama dan menjelaskan guru Buddha amatlah berjasa mengajarkan kita kebenaran hidup. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa-doa di buku paritta,” tuturnya saat diwawancarai oleh peserta Sejuk di altar Vihara yang terdapat patung Buddha berbaring miring berwarna emas di diding.

Brama Vihara Lahirnya Kebersamaan

Ajaran untuk kebenaran hidup sebagai bentuk cinta kasih dalam ajaran agama Buddha akan melahirkan sikap keberagaman. Saat berada di Vihara Romo Bambang Eko Prijono Putro menceritakan kalau ajaran cinta kasih dikenal dengan istilah Brama Vihara.

Brama Vihara terbagi empat. Pertama, Metta adalah cinta kasih yang universal. Cinta yang utuh tanpa ada tendensi apapun atau cinta kasih yang tulus ikhlas. Kedua, karuna adalah belas kasih. Agama Buddha diharapkan memiliki belas kasih kepada semua mahkluk, bukan hanya antar manusia tetapi kepada makhluk lainpun diharapkan memiliki rasa belas kasihan.
Sedangkan yang ketiga. Mudita adalah simpatik, ketika orang bahagia kita ikut bahagia, kalau orang lain menderita kita merasakan menderita dan yang Keempat. Uppekkha adalah keseimbangan batin. Dikatakan kalau sedang bahagia, kebahagianya tidak terlalu. Emosionalnya terkontrol. Begitu juga saat menderita tidak terlalu menderita.

Kepada kami, laki-laki asal Malang dan sebagai wakil ketua Yayasan Samaggi Viriya, Sukun, Malang menjelaskan filosofi tentang nama Vihara Samaggi Viriya disini. “Samagikviria” “Samagik” artinya kebersamaan “Viria” artinya semangat. Jadi artinya semangat kebersamaan.
“Kebersamaan darimana? Tentunya kebersamaan dari keseluruhan. Bukan cuman dari satu umat, termasuk kebersamaan dengan tetangga, yang mungkin tidak memiliki keyakinan yang sama. Tetapi dengan mereka menerima kita disini, itu merupakan satu kebersamaan,” tuturnya
Arti kebersamaan yang terlahir dari cinta kasih memiliki tujuan yang sama dengan makna Samaggi Viriya, Sukun, Malang. Guna meningkatkan semangat kebersamaan yang sifatnya sangat luas sekali.

Di samping itu, ia berharap supaya wihara atau Yayasan Samanggi Viriya, bukan cuman bermanfaat bagi umat Buddha saja, tetapi juga keseluruhan agama dan manusia yang menginginkan. Melihat dari kegiatan Yayasan Samanggi Viriya bukan cuman kegiatan keagaman umat Buddha, tetapi banyak aktivitas seperti meditasi, bakti sosial dan yoga yang diikuti oleh agama Katolik, Muslim juga ikut meditasi, bakti sosial, yoga dan lain sebaginya.

Hapus Kebencian dengan Brama Vihara

Sebagai mahkluk sosial untuk memahami satu sama lain memiliki pengertian yang berbeda, walapun berbeda dari sisi pemahaman keyakinan. Hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk bersama-sama menciptakan kerukunan sebagai umat beragama.

Dari cerita Kusuma tentang perbedaan, semenjak awal memang kita berbeda. Jadi yang dicari adalah sisi kesamaan. Dengan bersama-sama akan tercipta situasi yang rukun damai, karena tujuan hidup di dunia salah satunya untuk mendaptkan kebahagian dan kedamain. Ketika bersama-sama damai dan bahagia tentunya, energi manusia akan jauh lebih bermanfaat menerbar cinta kasih.

“Kita menyadari bahwa, kita ini memang berbeda. Secara toleransi kita sangat mengerti betul bahwa, toleransi sangat diperlukan. Sebagai empati kepada orang lain. Bukan cuman ras, suku, tetapi kepada orang lainpun kita mempunyai empati.” Tuturnya dengan harapan semua orang dapat memahami orang lain sebagai pintu gerbang toleransi, sebagaimana dilakukan pers mahasiswa sejuk saat mengunjungi yayasan Samaggi Viriya, Sukun, Malang. []

*Abu Aman adalah anggota Lembaga Pers Mahasiswa Edukasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Ia adalah peserta workshop pers mahasiswa yang diadakan oleh SEJUK kerja sama dengan Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF), Kementerian Hukum dan HAM RI, Unit Aktivitas Pers Mahasiswa (UAPM) Inovasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan LPM Basic Universitas Brawijaya pada 28 Juni – 1 Juli 2019 di Malang.

Previous Post

7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

Next Post

Merampai Sejarah Membuka Toleransi

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Kolaborasi Kunci Jurnalis Kampus Jawa Barat Memperkuat Kebebasan Beragama dan Toleransi

Kolaborasi Kunci Jurnalis Kampus Jawa Barat Memperkuat Kebebasan Beragama dan Toleransi

20/06/2024
Menangkal Politisasi Identitas Kelompok Minoritas Menjelang Pemilu 2024

Undangan Workshop & Beasiswa untuk Jurnalis Kampus Jawa Barat: Bangun Ruang Aman Keberagaman di Media

15/04/2024
Undangan Training & Story Grant: Pemilu Serentak 2024 & Tantangan Menerapkan Jurnalisme Keberagaman di Kalangan Pers Mahasiswa Banten

Undangan Training & Story Grant: Pemilu Serentak 2024 & Tantangan Menerapkan Jurnalisme Keberagaman di Kalangan Pers Mahasiswa Banten

19/12/2023
Perjumpaan Memperkuat Penerimaan Keberagaman di Kalangan Muda

Perjumpaan Memperkuat Penerimaan Keberagaman di Kalangan Muda

29/03/2023
Next Post
Merampai Sejarah Membuka Toleransi

Merampai Sejarah Membuka Toleransi

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Multikultur Kalbar: Siswa Toleran Beda Budaya [1]

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjuangkan Akses yang Setara untuk Perempuan Disabilitas lewat Anggaran yang Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In