Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

WORKSHOP & STORY GRANT JURNALISME KEBERAGAMAN: CIPTAKAN MEDIA INKLUSIF UNTUK SEMUA DI NUSA TENGGARA BARAT

by Redaksi
11/02/2021
in Agama, Agenda, Gender dan seksual, LGBTIQ
Reading Time: 6min read
Ini Cara Jurnalis Hentikan Diskriminasi di Jawa Barat
Share on FacebookShare on Twitter

I. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini tak mengurangi sikap dan aksi-aksi intoleransi. Sepanjang 2020 sampai awal 2021 isu-isu keberagaman tampil di publik dalam bentuk yang muram karena kerap bercampur bumbu pekat hoax dan disinformasi.

Media mainstream yang digadang-gadang mampu mengkonsolidasikan demokrasi berkeadilan, justru terdampak pandemi. Tidak sedikit media tertatih dan gulung tikar, jurnalis atau reporter banyak yang dirumahkan. Sehingga, tantangan pun menjadi berlipat untuk bersama-sama mendorong dan menguatkan media dalam menjalankan fungsi atau peran watchdog terhadap kebijakan dan regulasi diskriminatif, mengedukasi publik untuk menghidupkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan melakukan fact checking terhadap maraknya kabar bohong seputar isu sektarian.  

Tak dipungkiri, di awal tahun ini saja isu diskriminasi menyita perhatian publik. Di antaranya pemaksaan pelajaran agama Islam terhadap peserta didik non-Muslim di Aceh Singkil yang sampai hari ini masih berlaku, meskipun 2016 lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat turun memberikan “solusi”. Yang paling ramai: pemaksaan jilbab terhadap siswi non-Muslim di Padang sampai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim “turun tangan,” meski masih menyisakan diskriminasi lainnya terhadap pendidik dan peserta didik di Aceh.

Alih-alih bergandengan tangan mengatasi Covid-19, bangsa ini sudah akut terjangkit virus intoleransi. Akibatnya, ketegangan isu keberagaman tak kunjung reda, sebut saja: pelarangan beribadah, penentangan pendirian rumah ibadah, upaya penyegelan rumah ibadah, peminggiran kelompok minoritas di dunia pendidikan, bantuan respon Covid-19 dari pemerintah yang mengistimewakan mayoritas agama tertentu dan di banyak tempat tidak menjangkau kalangan transpuan, penyerangan dan pembunuhan terhadap transpuan, penyegelan bakal makam Sunda Wiwitan, penggusuran makam-makam Tionghoa, melambungnya angka kekerasan seksual terhadap perempuan, meningkatnya kriminalisasi dengan delik penodaan agama atau yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), yang menimpa warga dari kelompok rentan, dan sebagainya.

Kegiatan Workshop Jurnalisme Keberagaman di Palu, Maret 2020.

Dari riset dan monitoring yang dilakukan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), dinamika pemberitaan media-media baik di pusat atau media nasional maupun daerah tentang isu keberagaman sejatinya tampak terus membaik. Namun, era revolusi digital membuat media-media siber tidak bisa terhindar dari godaan clickbait dan search engine optimization (SEO) yang tak jarang mengulang dan menguatkan stereotip dan stigma atas kelompok-kelopmpok minoritas melalui penggunaaan diksi, pemilihan narasumber, dan framing yang menyudutkan.

Terhadap semua tantangan di atas, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan Norwegian Embassy mengundang rekan-rekan jurnalis di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk terlibat aktif dalam workshop dan story grant keberagaman.

Kegiatan ini akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Hanya rekan-rekan mahasiswa yang menyerahkan hasil rapid test antigen negatif (biaya tes akan diganti panitia) yang bisa terlibat dalam workshop ini. Jaga jarak serta penggunaan hand sanitizer dan keharusan masker diganti secara rutin sebelum sampai 4 jam pemakaian adalah di antara pemberlakuan protokol kesehatannya.

II. Nama Kegiatan

Workshop & Story Grant: Ciptakan Media Inklusif untuk Semua di Nusa Tenggara Barat

Tujuan

Mengembangkan dan menyebarluaskan pemahaman kebebasan beragama dan berekspresi melalui kerja-kerja jurnalistik

Capaian

  1. Tumbuhnya kesadaran bersama tentang pentingnya penghargaan terhadap prinsip-prinsip kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kebebasan berekspresi;
  2. Berkembang dan meluasnya pemahaman kebebasan beragama atau berkeyakinan dan berkekspresi lewat kerja-kerja jurnalistik;
  3. Tergambar pola maupun peta media dan jurnalis di daerah dalam memberitakan isu keberagaman;
  4. Terkuatkan fungsi watchdog media atau jurnalis dalam menuntut negara melindungi segenap warga di tengah fakta keberagaman;
  5. Tumbuhnya kesadaran pentingnya media atau jurnalis menjalankan fungsi edukasi perihal penghargaan terhadap keberagaman berbasis SARA dalam pemberitaannya;
  6. Tergeraknya media dan jurnalis dalam memberitakan isu kebebasan beragama dan berekspresi melalui stimulus beasiswa terbatas program story grant;
  7. Tepublikasikannya karya-karya jurnalistik yang ramah terhadap keberagaman;
  8. Terbangun jaringan jurnalis yang ramah dan menghormati kebinekaan dan prinsip kebebasan beragama.

III. Pelaksanaan, Alur, dan Ketentuan Kegiatan

Bentuk kegiatan yang akan digelar adalah workshop dan story grant. Penyelenggaraan workshop akan dipungkasi dengan proposal coaching sebagai bagian dari story grant. Proses story grant selanjutnya:  liputan dan produksi.

Untuk terlibat dalam kegiatan SEJUK ini, berikut adalah ketentuan dan langkah-langkahnya:

a. Tema Liputan

Story grant bertema kebebasan beragama dan berekspresi melingkupi isu agama atau kepercayaan, etnis, gender, dan seksualitas.

b. Syarat

  • Jurnalis yang berminat belajar bersama jurnalisme keberagaman serta konsep HAM, kebebasan beragama atau berkeyakinan, dan kebebasan berekspresi.
  • Berdomisili atau bertugas di wilayah Nusa Tenggara Barat.
  • Bersedia mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari workshop, proposal coaching, dan menyelesaikan story grant.
  • Melengkapi dokumen pendaftaran berupa proposal liputan, biodata dan kartu pers.
  • Proposal liputan melingkupi: Judul, Angle, Latar Persoalan (maksimal 250 kata), Pesan Liputan (maksimal 100 kata), Daftar Narasumber Kunci
  • Mengirimkan surat kesediaan media untuk mempublikasikan hasil liputan.

c. Ketentuan

  • Sebanyak 20 peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan jurnalisme keberagaman dan proposal coaching.
  • Sebanyak 8 peserta terpilih akan mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan liputan sebesar masing-masing Rp7.000.000.
  • Waktu liputan hingga penerbitan dilakukan paling lama sebulan sejak coaching dan menerima pendampingan dari mentor secara online.
  • Seluruh peserta yang lolos untuk mengikuti pelatihan harus mengirimkan bukti rapid test antigen dengan hasil negatif (biaya rapid test akan diganti panitia).

d. Jadwal Kegiatan

  • Penutupan pendaftaran: 8 Maret 2021
  • Peserta workshop terpilih akan diumumkan pada 13 Maret 2021
  • Workshop: 26-28 Maret 2021
  • Proposal Coaching: 28 Maret 2021
  • Pengumuman peraih story grant: 31 Maret 2021
  • Liputan: 1 April – 30 April 2021
  • Penyerahan bukti tayang paling lambat: 1 Mei 2021

e. Pendaftaran

Untuk mendaftar sila ke: bit.ly/fellowshipsejuklombok

Pengumuman peserta terseleksi akan dipublikasikan di Sejuk.org, IG: @kabarsejuk2008, Twitter: @KabarSEJUK, FB: Sejuk dan Fanpage Kabar SEJUK.

f. Waktu dan Tempat

Waktu penyelenggaraan workshop dan proposal coaching story grant: 26-28 Maret 2021. Lokasi workshop dan coaching story grant akan diinformasikan langsung kepada peserta yang lolos mengikuti kegiatan.

g. Kepesertaan

Yang terlibat dalam workshop & story grant adalah jurnalis aktif yang tinggal di wilayah Nusa Tenggara barat (NTB). Jumlah peserta yang tergabung dalam kegiatan ini 20 orang.

Panitia menanggung transportasi dan akomodasi peserta workshop. Hand sanitizer dan masker untuk peserta disediakan panitia.

Informasi lebih lanjut hubungi IG: @kabarsejuk, FB: Sejuk atau Twitter @KabarSEJUK.

IV. Penutup

Workshop dan Story Grant: Ciptakan Media Inklusif untuk Semua di Nusa Tenggara Barat ini dilaksanakan atas kerja sama SEJUK dengan Norwegian Embassy di Indonesia. Atas perhatian dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 11 Februari 2021

Hormat kami,

Ahmad Junaidi

Direktur SEJUK

Tags: #StoryGrantSEJUKBeasiswa LiputanFellowship Liputan KeberagamanNusa Tenggara Barat
Previous Post

Pascapolemik Pemaksaan Jilbab, Terbit Aksi Kerja Sama Lintas Agama di Padang Peringati Imlek

Next Post

KARMA DAN KUDETA

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

Jangan Biarkan PPHAM Berjuang dalam Ancaman

23/05/2025
Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Next Post
KARMA DAN KUDETA

KARMA DAN KUDETA

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In