Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Jurnalisme sebagai Ruang Aman Keberagaman Gender dan Seksualitas

by Redaksi
26/03/2021
in Agenda
Reading Time: 4min read
7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini
Share on FacebookShare on Twitter

Apakah budaya menghargai keluarga dan kemanusiaan yang sangat tinggi di Indonesia timur membuat masyarakat di sana cenderung menerima dengan baik realitas gender dan seksualitas yang beragam? Benarkah masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mayoritas menganut Kristen dan Katolik lebih toleran terhadap keberagaman seksual?

Khalayak Indonesia dan dunia banyak yang tidak tahu betapa penerimaan terhadap keberagaman gender dan seksualitas di NTT sudah dari dulu menjadi praktik sehari-hari. Tetapi, patut disayangkan, yang muncul di media-media di Indonesia terkait LGBTIQ tetap saja pemberitaan dan perbincangan publik yang dominan menentangnya.

Keluarga dan gereja beserta para tokoh agama di NTT sangat menjunjung kehidupan dengan keragamannya. Ketimbang “menyakiti” dan mengucilkan bagian dari keluarganya yang transgender, faktanya tidak sedikit dari mereka justru membanggakannya.

Tengoklah Maumere. Transgender di sana ada yang menjadi pejabat publik. Komunitas transpuan dihormati kreativitasnya karena banyak membantu masyarakat ketika menghadapi dampak pandemi Covid-19. Bahkan, di sana, adalah hal normal dalam sebuah keluarga terdapat lebih dari satu transpuan.

Sayangnya, di media mainstream maupun media sosial, cerita-cerita baik tersebut tenggelam oleh banjir kebencian dan penistaan terhadap ekspresi gender dan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang. Mengapa demikian?

Padahal, dunia tengah dan terus berkembang menjadi lebih humanis. Homofobia, transfobia dan anti-LBGTIQ di Eropa, Kanada, Amerika, Selandia Baru, Australia, dan lainnya menjadi “musuh” dalam olahraga dan kehidupan sehari-hari. Para pemegang otoritas di negara-negara tersebut, termasuk media, sangat getol mempromosikan penghormatan terhadap LGBTIQ, seserius menetapkan sanksi terhadap mereka yang melecehkan martabat warga dengan orientasi seksual yang berbeda.

Mungkinkah kuatnya kecenderungan intoleransi dan diskriminasi terhadap komunitas LGBTIQ di Indonesia dapat dibendung orang muda yang tingkat literasi medianya lebih baik? Bagaimana orang muda memanfaatkan media untuk mempromosikan penghormatan kemanusiaan, terkhusus identitas seksualitas yang beragam?  

Terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, SEJUK berikhtiar mengembangkan ruang aman di media bagi eksistensi gender dan seksualitas yang beragam di Indonesia timur. Karena itu, kami mengundang keterlibatan aktif mahasiswa di NTT dalam kegiatan yang memungkinkan praktik-praktik jurnalistik yang lebih ramah dan menghargai keberagaman gender dan seksualitas.

Nama Kegiatan

Training & Story Grant untuk Orang Muda: Jurnalisme sebagai Ruang Aman Keberagaman Gender dan Seksualitas

Waktu dan Tempat

Maumere, 23-26 April 2021

Tema Kegiatan

Jurnalisme Keberagaman seputar Isu Gender dan seksualitas

Ketentuan

Bagi kalangan muda yang hendak bergabung dalam kegiatan ini, berikut adalah ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan:

– 20 peserta mahasiswa terpilih (pers mahasiswa atau yang aktif di dunia jurnalistik dan aktivis media sosial) akan mengikuti rangkaian training keberagaman dan sesi coaching proposal/konten media sosial.

– Sebanyak 10 peserta terpilih akan mendapatkan beasiswa menyelesaikan liputan dan konten media sosial sebesar masing-masing Rp3.000.000.

– Seluruh peserta yang lolos mengikuti pelatihan harus mengirimkan bukti rapid test antigen dengan hasil non-reaktif (biaya rapid test diganti panitia).

– Selama proses dan jadwal liputan maupun pembuatan konten media sosial, peserta akan menerima pendampingan secara online dari para mentor dan harus diterbitkan paling lama sebulan selepas pelaksanaan training.

– Pendaftaran ditutup 11 April 2021.

– Peserta terpilih akan diumumkan pada 14 April 2021

Persyaratan

Pers Mahasiswa:

– Tercatat sebagai anggota aktif pers mahasiswa wilayah Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur, minimal anggota tahun kedua yang dibuktikan dengan surat pernyataan LPM.

– CV dengan mencantumkan nomor HP/WA.

– Mengirimkan proposal liputan bertema keberagaman gender dan seksualitas.

– Pernyataan Lembaga Pers Mahasiswa yang memberikan jaminan akan menerbitkan tulisan hasil fellowship.

Mahasiswa:

– Mahasiswa yang tertarik dan aktif menyuarakan isu-isu keberagaman melalui media sosial, media kampus, media mainstream atau media alternative lainnya.

– Menyertakan kartu mahasiswa dan CV yang berisi username akun media sosial beserta nomor HP/WA.

– Mengirimkan proposal liputan atau perencanaan pembuatan konten media sosial bertema keberagaman seputar isu keberagaman gender dan seksualitas. Konten media sosial dapat berupa tulisan, essai foto, video maupun audio.

Proposal dibuat singkat dengan melingkupi:

  1. Judul
  2. Angle (ingin menjawab atau merespon persoalan apa?)
  3. Latar permasalahan (maksimal 250 kata atau antara 2 sampai 3 kalimat)
  4. Pesan (maksimal 100 kata)
  5. Daftar narasumber kunci untuk peliputan (untuk konten media sosial, cantumkan jika ada narasumber)

Pendaftaran

Untuk dapat mengikuti kegiatan ini sila daftar ke: bit.ly/persmamaumere  

Narahubung

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut kegiatan ini sila hubungi kabarsejuk@gmail.com

***Note: Seluruh rangkaian kegiatan training dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Tags: #JurnalismeKeberagaman#LGBT#LGBTIQ#Maumere#NTT#NusaTenggaraTimur#WorkshopSEJUK
Previous Post

Lagi, Anak Muda Suarakan Kelompok Rentan di Kalimantan

Next Post

Feminis Muslim Kalis Mardiasih: Seksualisasi Perempuan Dilakukan Media dari Menamai sampai Mati

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Next Post
Feminis Muslim Kalis Mardiasih: Seksualisasi Perempuan Dilakukan Media dari Menamai sampai Mati

Feminis Muslim Kalis Mardiasih: Seksualisasi Perempuan Dilakukan Media dari Menamai sampai Mati

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In