Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Pers Kampus

Jamaah Ahmadiyah Transito: Kami Rindu Berbaur

by Daniel Awigra
18/07/2011
in Pers Kampus
Reading Time: 1min read
Terusir, jemaat Ahmadiyah Lombok terpaksa masih di pengungsian
Share on FacebookShare on Twitter

Mataram, 02/07/2011-

Sudah lima (5) tahun sejak jamaah Ahmadiyah dari berbagai daerah di NTB menempati penampungan transito di wilayah Majeluk, Mataram. Banyak kesimpang-siuran yang terjadi di masyarakat mengenai ajaran Ahmadiyah yang telah ditetapkan sebagai aliran sesat oleh MUI dalam fatwanya yang dikeluarkan tahun 2005. Kenyataannya, tidak banyak hal yang berbeda dari keyakinan para pemeluk Ahmadiyah di Indonesia ini dengan ajaran dalam Islam mainstream.

Merdu suara adzan Ashar sore itu mensenyapkan sejenak para jamaah Ahmadiyah yang sedang asyik melayani obrolan para crew SEJUK. Tak ada yang berbeda dari lafadz adzan tersebut. Hanya saja suara itu tak dikumandangkan melalui pengeras suara masjid, melainkan dari sebuah ruangan kosong di gedung penampungan transmigran NTB yang kini beralih fungsi menjadi salah satu tempat pengungsian Jamaah Ahmadiyah Pulau Lombok atau yang biasa dikenal dengan Transito.

Syahadat para pemeluk Ahmadiyah yang selama ini dilansir banyak pihak berbeda dengan syahadat yang diakui penganut agama Islam mainstream ternyata hanyalah sebuah isapan jempol belaka. Ullah, seorang pemeluk Ahmadiyah yang baru menduduki bangku SMP ini bahkan dengan lancarnya mengatakan bahwa tidak ada yang berbeda dari syahadat mereka.

Bila siswa yang bersekolah di SMP 4 Majeluk ini mengatakan hal tersebut dengan malu-malu dan polosnya, maka pernyataannya tersebut dibenarkan oleh Basyirudin Aziz selaku Pembina Ahmadiyah Transito dengan lantang.

Previous Post

How Do Journalism Schools Encourage Diversity?

Next Post

Ciptakan Generasi Media untuk Perdamaian

Daniel Awigra

Daniel Awigra

Daniel Awigra is a human rights activist and currently serves as the Deputy Director of the HRWG – Indonesia’s NGO Coalition for the International Human Rights Advocacy, an umbrella group of Indonesian civil society that has advocated for greater ASEAN integration for the past several years. More recently, he is one of the members of Indonesia’s Green Party (Partai Hijau Indonesia; www.hijau.org), a new political party which brings the environmental protection, anti-corruption and human rights as the main agenda. He co-founded the Journalist Association for Diversity (SEJUK) in 2008. He holds an MSc in International Relations from the University of Indonesia.

Related Posts

Kolaborasi Kunci Jurnalis Kampus Jawa Barat Memperkuat Kebebasan Beragama dan Toleransi

Kolaborasi Kunci Jurnalis Kampus Jawa Barat Memperkuat Kebebasan Beragama dan Toleransi

20/06/2024
Menangkal Politisasi Identitas Kelompok Minoritas Menjelang Pemilu 2024

Undangan Workshop & Beasiswa untuk Jurnalis Kampus Jawa Barat: Bangun Ruang Aman Keberagaman di Media

15/04/2024
Undangan Training & Story Grant: Pemilu Serentak 2024 & Tantangan Menerapkan Jurnalisme Keberagaman di Kalangan Pers Mahasiswa Banten

Undangan Training & Story Grant: Pemilu Serentak 2024 & Tantangan Menerapkan Jurnalisme Keberagaman di Kalangan Pers Mahasiswa Banten

19/12/2023
Perjumpaan Memperkuat Penerimaan Keberagaman di Kalangan Muda

Perjumpaan Memperkuat Penerimaan Keberagaman di Kalangan Muda

29/03/2023
Next Post

Ciptakan Generasi Media untuk Perdamaian

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In