Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Kaum Difabel Protes Syarat Masuk PTN

by Redaksi
12/03/2014
in Uncategorized
Reading Time: 2min read
SETARA DALAM KEBERAGAMAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

TEMPO.CO, Yogyakarta – Sejumlah organisasi peduli difabel memprotes pencantuman syarat tak menyandang beragam jenis disabilitas bagi pendaftar seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2014. Direktur Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) Yogyakarta, Joni Yulianto, mengatakan pemberlakuan syarat larangan difabel mengikuti SNMPTN 2014 diskriminatif dan melanggar hak asasi manusia. “Melanggar hukum dan inkonstitusional,” katanya, Selasa, 11 Maret 2014. (baca: 367 Sekolah Tak Mendaftar ke Pangkalan Data Sekolah)

Data pada laman snmptn.ac.id menyebutkan mayoritas jurusan melarang pendaftar penyandang beragam jenis disabilitas. Untuk itu, Joni menyatakan organisasinya dan sejumlah komunitas difabel lain siap mengirim somasi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemberlakuan persyaratan diskriminatif itu harus segera dihapus. “Kami mendesak harus segera ada pendidikan inklusif di kampus-kampus,” katanya.

Ada sejumlah syarat yang dinilai diskriminatif pada snmptn.ac.id. Di antaranya, pendaftar SNMPTN tidak tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, dan tuna daksa. Pendaftar juga tidak buta warna keseluruhan ataupun sebagian. Lalu ketentuan khusus, seperti tinggi badan disesuaikan dengan karakter jurusan, misalnya pada program studi olah raga.

Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada, Mukhanif Yasin Yusuf, menyatakan sudah melayangkan protes ke UGM. “Banyak syarat tidak masuk akal,” ujarnya.

Diskriminasi juga ada di Universitas Negeri Yogyakarta. Pada situs kampus ini disebutkan 17 jurusan kategori IPA tidak menerima pendaftar penyandang enam jenis disabilitas. Sedangkan dari 36 jurusan kategori IPS, hanya empat jurusan yang tak mencantumkan syarat anti-disabilitas.

Namun Rektor UNY, Rokhmat Wahab, menyatakan data pada situs web itu salah. “Panitia pusat SNMPTN salah mengunggah data,” kata Rokhmat. Dia menegaskan, banyak program studi di UNY yang terbuka bagi mahasiswa penyandang beragam jenis disabilitas. “Hanya jurusan tertentu saja di UNY yang memberikan syarat tidak difabel.”

Persyaratan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta agak longgar. Sepuluh jurusan kategori IPA hanya mengajukan syarat tak tuna netra dan buta warna keseluruhan. Sedangkan dari 28 jurusan kategori IPS, hanyadua program studi, yakni Sastra Arab dan Psikologi, yang tak menerima tuna netra dan buta warna keseluruhan.

Pendaftaran SNMPTN 2014 sudah berjalan sejak 17 Februari lalu. Ironisnya, jalur SNMPTN di banyak kampus negeri menyediakan kuota rata-rata 50 persen dari keseluruhan jatah kursi bagi calon mahasiswa baru.

 

Sumber:  http://www.tempo.co/read/news/2014/03/11/079561397/Kaum-Difabel-Protes-Syarat-Masuk-PTN

 

Tags: Headline
Previous Post

KPAI: Sekolah Negeri Larang Jilbab, Pelanggaran Berat

Next Post

Penyandang Disabilitas Perlu Mendapat Perlakuan Khusus dalam Pemilu

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ngober: Ngonten Keberagaman

Ngober: Ngonten Keberagaman

28/11/2024
Transgender

DOSA DAN NERAKA BUKAN URUSAN NEGARA: TRANSGENDER ISA ZEGA UMRAH BERJILBAB TIDAK BISA DIPENJARA

26/11/2024
God is Miraculous in Creating LGBT People

Pernyataan Sikap KOMPAKS: Menyikapi Pernyataan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Bahwa LGBTQ adalah Ancaman Negara

21/11/2024
Gadis Kretek

Review Gadis Kretek: Kisah Cinta Dasiyah Memang Menyedihkan, Namun Peristiwa 1965 yang Menghancurkan Hidupnya

13/11/2023
Next Post

Penyandang Disabilitas Perlu Mendapat Perlakuan Khusus dalam Pemilu

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elisheva Wiriaatmadja, Contoh Penganut Judaisme yang Terbuka di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In