Salam sejahtera.
Kampanye hitam atas nama agama hari-hari belakangan makin santer beredar di media-media propaganda dan media sosial untuk menyudutkan salah satu calon presiden. Lebih marak lagi, sebagaimana dilaporkan LBH Jakarta, di beberapa wilayah dampingannya tidak sedikit peserta pemilu menempuh kampanye dengan materi ujaran kebencian (hate speach) dan politisasiblasphemy (penodaan agama) seperti menolak pendirian rumah ibadah dan menyudutkan paham keyakinan di luar mainstream.
Sebagai upaya mengkonsolidasikan demokrasi melalui proses pemilu yang adil, damai dan menghormati hak-hak warga negara dengan kepentingan, pilihan dan identitas agama, keyakinan, ideologi, etnis, dan gender yang berbeda-beda, kami yang tergabung dalam Gerakan Kebhinnekaan untuk Pemilu Berkualitas berinisiatif membangun kerjasama dengan berbagai masyarakat sipil, media massa dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bahu-membahu mewujudkan Pemilu 2014 yang berkualitas terbebas dari kampanye negatif atas nama SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
Dengan dasar pertimbangan tersebut, kami mengajak rekan-rekan media massa untuk menghadiri ”Diskusi Media” dalam acara ”Deklarasi Gerakan Kebhinnekaan untuk Pemilu Berkualitas & Launching Pusat Pengaduan Kampanye SARA.”
Kegiatan ini diselenggarakan,
Hari & Tanggal : Jumat, 28 Maret 2014
Waktu : Pkl. 15.00 – Selesai
Tempat : Ruang Diskusi The Wahid Institute
Akan hadir dalam Deklarasi Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas:
- Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid
- Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe
- Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, Sj
- Todung Mulya Lubis
- Prof. Dr. Siti Musdah Mulia
Demikian undangan “Diskusi Media” ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Jakarta, 24 Maret 2014
Uli Parulian Sihombing
(Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas)