Minggu, Juli 6, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Siaran Pers

Peraih Diversity Award & Fellowship Liputan Keberagaman 2016

by Redaksi
01/09/2016
in Siaran Pers
Reading Time: 3min read
Peraih Diversity Award & Fellowship Liputan Keberagaman 2016
Share on FacebookShare on Twitter


14203055_344821785906310_1148101760_o

 

Diversity Award 2016 adalah penghargaan karya jurnalistik tentang toleransi beragama. Program ini merupakan inisiatif Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) untuk memberikan apresiasi atas kerja-kerja jurnalistik yang mengimani bahwa keberagaman mesti dihargai dan dirayakan.

Bagaimanapun, intoleransi dan kekerasan atas nama agama masih menjadi tantangan panjang demokrasi bangsa ini. Agresivitas kelompok-kelompok intoleran di masyarakat dan maraknya aturan atau kebijakan pemerintah yang diskriminatif menjadi penyebab terus terlanggarnya hak dan kebebasan warga negara. Sehingga, sebagai pilar demokrasi keempat, kesetiaan pada kepentingan masyarakat untuk mengedukasi dan mempromosikan kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi pertaruhan media massa supaya kewarasan publik tetap terjaga.

Kerja-kerja jurnalisme yang diikhtiarkan merawat keberagaman dan memberikan pemihakan kepada kelompok korban diskriminasi dan kekerasan atas nama agama dan keyakinan menjadi kemestian untuk menurunkan kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia yang dari waktu ke waktu makin meningkat, sebagaimana dilansir dalam laporan tahunan The Wahid Institute dan Setara Institute. Media dan para jurnalis diharapkan menjadi aktor perubahan, mengingat pengaruhnya yang besar, agar demokrasi bangsa ini tidak memburuk.

Karena itu pula, penting bagi media atau jurnalis untuk teguh mengamalkan peran watch dog agar negara dan aparaturnya bertanggung jawab menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dan kebebasan dasar warga untuk beragama, berkeyakinan, beribadah, berpendapat dan bereskpresi sesuai iman dan hati nurani, dengan keragamannya masing-masing.

Menimbang tantangan yang tidak mudah bagi media atau jurnalis bersuara lantang dengan peran-peran di atas tanpa menabrak prinsip-prinsip jurnalistik, Program Diversity Award SEJUK menjadi ikhtiar bersama-sama dengan media dan jurnalis agar konsisten lantang menggemakan semangat keberagaman dalam pemberitaan.

Diversity Award 2016 ditujukan kepada karya-karya jurnalistik yang kuat dan mendalam menyuarakan isu toleransi beragama dengan membela pihak-pihak yang dipinggirkan maupun menggemakan harmoni kehidupan beragama dan berkeyakinan. Program ini menyeleksi karya-karya jurnalistik yang dipublikasikan sepanjang Mei 2015–Juli 2016 yang tidak sekadar memberitakan fakta, tetapi menunjukkan komitmen kepada semangat keberagaman dengan menyuarakan secara tegas penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak warga negara dalam beragama dan mengekspresikan keyakinannya sesuai tuntunan Konstitusi dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Berlaku sebagai juri: Ahmad Junaidi (editor The Jakarta Post), Alissa Wahid (aktivis sosial keagamaan), Andy Budiman (pendiri SEJUK), Erik Prasetya (fotografer senior), dan Suwarjono (Ketua Umum AJI Indonesia)

Total hadiah Rp. 50.000.000. Hadiah sedianya diberikan kepada lima kategori media: cetak, online, radio, televisi, dan fotografi jurnalistik. Karena tim juri tidak menemukan tayangan berita TV yang memenuhi kriteria Diversity Award, hadiah hanya diberikan kepada empat kategori lainnya (cetak, online, radio, dan fotografi jurnalistik), di antaranya:

Kategori Media Cetak: Furqon Ulya Himawan dari Media Indonesia

Karya: Toleransi memudar di kota pelajar

 

Kategori Media Online: Heyder Affan dari BBC Indonesia

Karya: Wahabi dan Islam moderat di Indonesia

 

Kategori Fototografi Jurnalistik: Jessica Helena Wuysang, dari LKBN Antara

Karya:  Pengusiran warga eks-Gafatar

 

Kategori Media Radio: Margi Ernawati, dari Radio Elshinta Semarang

Karya: Al-Kautsar bukanlah pemicu gusar

 

 

 

FELLOWSHIP LIPUTAN KEBERAGAMAN 2016

Sejalan dengan tujuan Diversity Award, program Fellowship Liputan Keberagaman 2016 juga dimaksudkan untuk menghidupkan jurnalisme keberagaman agar terus berkembang luas. Program ini merupakan bantuan terbatas kepada jurnalis di Indonesia untuk melakukan liputan isu keberagaman dengan bersetia pada Konstitusi dan HAM.

Fellowship Liputan Keberagaman 2016 mendorong jurnalis dan media massa cetak, online, radio, dan televisi lebih memberi perhatian terhadap isu keberagaman agama dan kepercayaan, etnis serta gender dan seksualitas dengan menggunakan kaca mata pluralisme dan HAM.

Total dana fellowship yang seharusnya diberikan: Rp. 68.000.000,- (Enam Puluh Delapan Juta Rupiah), dengan rincian sebagai berikut: dua pemenang kategori TV masing-masing Rp. 13.000.000; dua cetak masing-masing Rp. 7.000.000; dua online masing-masing Rp. 7.000.000; dan dua dari radio Rp. 7.000.000.

 

Sedangkan tema proposal liputan yang ditawarkan: keberagaman agama dan kepercayaan; etnis; serta keberagaman gender dan seksualitas. Program bantuan liputan ini sedianya diberikan kepada delapan pemenang yang diseleksi masing-masing dua jurnalis dari kategori media massa cetak, online, radio, dan televisi.

 

Dewan Juri Fellowship: Ahmad Junaidi (editor The Jakarta Post), Andy Budiman (pendiri SEJUK), Ging Ginanjar (BBC Indonesia), Monique Rijkers (Jawa Pos TV). Dari seleksi yang dilakukan dewan juri berdasarkan proposal-proposal yang masuk tidak semua memenuhi kategori media masing-masing.

 

Berikut peraih Fellowship Liputan Keberagaman 2016:

  1. Evangeline Lita Aruperes: The Jakarta Post contributor Sulawesi Utara (cetak), 2. Rahmi Amin: Harian Radar Makassar (cetak), 3. Kresna: tirto.id (online), 4. Reni Susanti: Kompas.com (online), 5. Irwan Amrizal: Madinaonline.id (online), 6. Febriana Firdaus (online), 7. Ardhi Rosyadi: Elshinta Semarang (radio), dan 8. Rio Rizalino: Jawa Pos TV (televisi)

 

SEJUK meminta maaf kepada pihak Kantor Berita Radio-KBR atas kesalahan teknis dalam pengumuman peraih Fellowship di malam Diversity Award, di mana tertulis di tayangan dan diucapkan oleh pembawa acara bahwa pada kategori online Febriana Firdaus adalah jurnalis KBR. Yang benar adalah Febriana Firdaus saja, karena dia sekarang freelancer. Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Tags: #Diversity#DiversityAward#FellowshipKeberagaman#HAM#Jurnalisme#Kebebasan#KebebasanBeragama#ToleransiHeadlineKeberagaman
Previous Post

Haruskah LGBT Diam?

Next Post

Syiah lagi, karena beda lalu diusir dan tidak naik kelas

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

10/08/2024
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Muslim Indonesia Terhadap Lingkungan serta Perubahan iklim

24/07/2024
Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

Dijegal Menjadi Kepala Daerah, Elemen Gerakan Perempuan Aceh Menegaskan: Partisipasi Perempuan dalam Pilkada adalah Hak Konstitusional

23/07/2024
Next Post
Syiah lagi, karena beda lalu diusir dan tidak naik kelas

Syiah lagi, karena beda lalu diusir dan tidak naik kelas

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tersingkir dari Keluarga, Tempat Kerja, hingga Pemakamannya: Nasib Transpuan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In