“Agama merupakan salah satu topik yang menarik untuk pembaca. Hal ini memantik satu ide untuk membuat satu event yang berhubungan dengan agama. Kegiatan yang rileks, saling menghormati dan inklusif,” kata Pemimpin Redaksi Magdalene.co Devi Asmarani membuka Magdalene’s Podcast Live.
Acara dengan tema Berbagi Cerita Beragama yang dihelat Magdalene (15/05/) berlangsung “pecah”. Acara ini dimulai dengan Hannah Alrashid yang menceritakan pengalamannya sebagai muslim yang tinggal di Inggris ketika masih kecil. Dilanjutkan co-founder Millenial Islami, Ayu, yang bicara perihal pengalamannya ketika mengadakan pesantren kilat dengan peserta anak-anak SMP-SMA dan berkunjung ke rumah-rumah ibadah agama lain.
“Sebelumnya saya meminta anak-anak SMA menuliskan prasangka mereka terhadap agama selain islam,” katanya.
Menurut penuturan Ayu, para siswa SMA menuliskan prasangka-prasangka yang negatif. Misalnya munculnya kekhawatiran kristenisasi melalui lagu-lagu rohani, aneh, bahkan ada kekhawatiran bahwa film The Little Krishna akan meracuni pikiran anak-anak. Penonton tergelak mendengar penuturan Ayu.
“Mungkin bisa kita ketawa-ketawa di sini, tapi sebenarnya ini fakta yang amat miris. Prasangka-prasangka ini sudah berada di kepala mereka sejak kecil. Bagaimana jika prasangka ini kemudian menjadi kebenaran karena tidak ada yang mengklarifikasi?” ucap Ayu.
Sakdiyah Ma’ruf lain lagi. Membawa jokes seputar agama dan suku dengan gaya yang khas dan polos, berhasil mengguncang Metro Bar Coffee.
“Sejak kecil saya sudah memakai hijab,” ucap Sakdiyah, “sehingga ketika memasuki masa SMP saya memutuskan untuk melepaskan hijab karena motto hidup saya ‘jangan sampai berhijab menghalangi kita untuk melakukan apapun, termasuk melepas hijab’.”
Membangun perspektif baru melalui komedi sudah sejak lama menghasilkan dampak positif. Serupa dengan yang dituturkan oleh Sakdiyah bahwa humor bisa digunakan untuk melawan radikalisme. []