Kamis, Juli 3, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agama

Dalam meliput konflik keyakinan agama, netral saja tidak cukup

by Redaksi
14/10/2021
in Agama, Agenda
Reading Time: 3min read
Dalam meliput konflik keyakinan agama, netral saja tidak cukup
Share on FacebookShare on Twitter

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Yogyakarta Shinta Maharani sangat menyesalkan banyaknya pemberitaan yang mengglorifikasi kebencian dan permusuhan terhadap kelompok-kelompok minoritas.

Media siber, terutama, dalam memberitakan minoritas keyakinan atau agama, gender dan seksualitas lebih mengejar sensasi. Mereka, menurut Shinta, justru memberikan banyak ruang kepada pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan.

“Bukan saja kelompok minoritas atau korban kurang dapat ruang, beritanya pun menghakimi, menstigma dan melanggengkan stereotipe,” ungkap Shinta di hadapan 20 jurnalis wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang tengah mengikuti Workshop dan Story Grant Ciptakan Media Inklusif untuk Semua, kerja sama Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dengan AJI Yogyakarta (9/10).

Karena itu, koresponden Tempo ini mengajak para jurnalis untuk tetap memberitakan isu-isu keberagaman yang selama ini dianggap sensitif, sehingga kerap dihindari, dengan mematuhi kaidah jurnalistik dan bersetia pada panduan media siber.

Ketua AJI Yogyakarta Shinta Maharani memaparkan materi media dalam meliput keberagaman gender dan seksualitas (workshop jurnalisme keberagaman, 9/10/2021)

Jurnalis senior yang duduk di Majelis Etik AJI Indonesia Bambang Muryanto turut memberi penekanan pada dampak-dampak pemberitaan isu agama atau keyakinan yang kerap memicu aksi-aksi persekusi seperti pernah dialami para pengikut eks-Gafatar. Seperti telah banyak diberitakan, sedikitnya 1,120-an warga eks-Gafatar diserang dan diusir dari Mempawah, Kalimantan Barat. Sekitar 8.000 jiwa eks-Gafatar harus lari dari Pulau Kalimantan.

Tragedi kemanusiaan yang terjadi 2016 lalu itu, lanjut Bambang, bermula dari pemberitaan media-media di Yogyakarta yang menyudutkan eks-Gafatar tentang hilangnya dokter Rica yang diisukan diculik tanpa melakukan verifikasi. Setelah itu stigma-stigma terhadap eks-Gafatar memenuhi pemberitaan yang hanya mengutip aparat dan pejabat pemerintahan.  

Padahal, bagi mantan Ketua AJI Kota Yogyakarta ini, dalam memberitakan konflik atau kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi, bahkan netral saja tidak cukup.

“Jurnalis tidak boleh berdiam diri. Harus memihak pada kebenaran dan nilai-nilai kemanusiaan, menjaga kebinekaan, dan melakukan pengawasan untuk menagih tanggung jawab negara,” tegas Bambang.

Rangkaian workshop dan story grant jurnalisme keberagaman yang didukung Kedutaan Norwegia ini menghadirkan pula narasumber-narasumber lainnya dari SEJUK yang mendiskusikan: tema kebebasan dan demokrasi oleh Manager Program Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad, hak asasi manusia dalam lingkup beragama atau berkeyakinan dan berekspresi oleh Deputy Director Human Rights Working Group (HRWG) Daniel Awigra, dan panduan meliput keberagaman oleh Executive Producer Kompas TV Budhi Kurniawan.

Dalam kegiatan yang digelar pada 8-10 Oktober 2021 di bilangan Malioboro Yogyakarta ini dibangun ruang-ruang dialog yang melibatkan perwakilan transpuan yang bergiat di Pondok Pesantren Waria  Al-Fatah dan Yayasan Kebaya Yogyakarta, Bunda Rully; pendamping pekerja seks perempuan yang aktif di komunitas Arum Dalu Sehat (ADS) dan organisasi perubahan sosial Indonesia (OPSI) Nia Viviawati; dan Majelis Rohani Baha’i Yogyakarta Rika Aminah Sijaya.

Di penghujung kegiatan, proses coaching story grant atas proposal-proposal liputan yang diajukan para peserta dipimpin langsung Shinta Maharani dan Budhi Kurniawan. Setiap proposal liputan yang diteruskan dalam program story grant SEJUK mendapat beasiswa terbatas masing-masing Rp7.000.00.

Berikut adalah 8 proposal yang ditetapkan menerima story grant:

1. Diskriminasi Pendidikan Penghayat Kepercayaan di Magelang – Ika Fitriana, Kompas.com

2. Lengger Lanang di Banyumas – Rudal Afgani Dirgantara, Liputan6.com

3. Melihat Klinik Kesehatan Milik Ahmadiyah di Gunung Kidul – Anugerah Ayu Sendari, Liputan6.com

4. Akses Difabel pada Praktik Sekolah Inklusi di Jogja – Lugas Subarkah, Harian Jogja

5. Panggung Seni Tradisi Satukan Masyarakat dan Transpuan di Kalijambe, Sragen – Ika Yuniati, Solo Pos

6. Susahnya Mendirikan Gereja di Kota Semarang – Jamal Abdun Nashr, Tempo

7. Syiah dan Kehidupan Toleransi di Jepara – Umar Husain, 5news.id

8. Vaksinasi dan Perjuangan Transpuan dengan HIV/AIDS saat Pandemi di Solo – Mahardini Nur Afifah, Kompas.com

Workshop dan story grant ini difasilitasi Tantowi Anwari dan Yuni Pulungan (Manager Program SEJUK). []

Tags: #AJIYogyakarta#Bahai#PesantrenWaria#StoryGrantSEJUK#WorkshopSEJUK
Previous Post

Media Responsibilities Against Discrimination: Voice the Aspirations of Vulnerable Groups

Next Post

Menuju Layanan Kesehatan “Aksesibel” dan Setara untuk Disabilitas

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

Penulisan Ulang Sejarah oleh Penguasa: Membungkam Perempuan yang Kritis

30/05/2025
Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

Hari Kebangkitan Bangsa: Kebangkitan Orang Muda untuk Melawan Segala Bentuk Kekerasan 

24/05/2025
Ahmadiyah

Global Peace Foundation Indonesia Gelar Peace! Project: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21/05/2025
pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Next Post
Asian Para Games 2018 dan Fasilitas Umum yang tak Ramah Disabilitas

Menuju Layanan Kesehatan “Aksesibel” dan Setara untuk Disabilitas

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotspace Privat Event Jakarta, Bukan Tindak Pidana!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Alasan Mengapa LGBT Diterima Gereja Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In