Masa depan kehidupan toleransi masyarakat Indonesia berada di pundak orang mudanya. Mahasiswa, terutama yang mempunyai literasi dan akses bermedia cukup baik, tidak lain agen-agen penting yang harus didorong untuk mengonsolidasikan demokrasi dengan turut mengampanyekan prinsip-prinsip kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kebebasan berekspresi.
Karena itu, pemahaman dan kesadaran toleransi yang lebih memadai di kalangan mahasiswa, baik yang aktif di pers kampus maupun media sosial, menjadi kemestian untuk ditingkatkan melalui proses dialog, termasuk perjumpaan dengan kelompok-kelompok minoritas. Sehingga, publikasi-publikasi yang disorongkan mahasiswa memberi lebih banyak ruang bagi aspirasi dan hak-hak kalangan rentan.
Terhadap itu semua, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) kembali hadir di Surakarta bersama kalangan mahasiswa demi menciptakan ruang-ruang aman dan inklusif dengan menggelar Workshop Mahasiswa di Surakarta: Bermedia untuk Meneguhkan Keberagaman.
Berdasarkan seleksi pendaftaran workshop mahasiswa yang dilakukan SEJUK, berikut adalah peserta yang lolos:
- Ahmad Syafi’i, Dedikasi, IAIN Kediri
- Adelisca Pramesti, Universitas Airlangga Surabaya
- Adil Al Hasan, Poros, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
- Amy Ameiliya, Dimensi, IAIN Tulungagung
- Andika Setiawan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Anju Gerald, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- Aulia Iqlima Viutari, ARENA, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Fikry Ainul Bachtiar, Pena Budaya, Universitas Padjadjaran, Bandung
- Haris Setyawan, Balairung, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- Izzatun Najibah, Solidaritas, UIN Sunan Ampel Surabaya
- Jamilatul Fauziyah, UIN Walisongo Semarang
- Lena Sutanti, Universitas Diponegoro Semarang
- M. Fajrul Falah, OBSESI, IAIN Purwokerto
- Oka Sugawa, Intuisi, ISI Surakarta
- Rachmad Ganta Semendawai, Philosofis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
- Rafika Wahyu Andani, UPN Veteran Yogyakarta
- Sabrina Mutiara Fitri, MISSI, UIN Walisongo Semarang
- Syifa Nadia Rahmawati, Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (UI)
- Tsania Laila Magfiroh, Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
- Umi Ula Romadhoni, Al-Millah, IAIN Ponorogo
- Yeyen Dwi Septiyani, Semesta Universitas Madura
- Yuni Firdaus, Locus IAIN Surakarta
Kegiatan workshop mahasiswa ini digelar 19-22 Maret 2021 berkat kerja sama SEJUK dengan Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit (FNF) Indonesia dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Proses kegiatan ini akan ditempuh dengan protokol kesehatan ketat. Hanya calon peserta yang menyerahkan hasil rapid test antigen negatif (biaya tes akan diganti panitia) yang bisa terlibat dalam workshop ini. Diberlakukan jaga jarak serta penggunaan hand sanitizer dan keharusan pemakaian masker yang diganti secara rutin setiap 4 jam (masker dan hand sanitizer disediakan panitia).
Untuk konfirmasi para peserta terpilih, sila mengirim pesan langsung ke @kabarsejuk atau email sejuk2008@gmail.com.
Bagi para pendaftar yang belum lolos, kami menunggu keterlibatan aktifnya pada agenda workshop-workshop SEJUK berikutnya.