Senin, Mei 12, 2025
  • Login
SUBSCRIBE
SEJUK
No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri
No Result
View All Result
SEJUK
No Result
View All Result
Home Agenda

Pesta Demokrasi Rentan Diskriminasi Kelompok Keberagaman, Media Harus Ambil Peran Hentikan Stigma

by Redaksi
06/08/2024
in Agenda
Reading Time: 2min read
Pesta Demokrasi Rentan Diskriminasi Kelompok Keberagaman, Media Harus Ambil Peran Hentikan Stigma
Share on FacebookShare on Twitter

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan dilaksanakan pada November 2024 di setiap daerah. Mirisnya, pesta demokrasi di Indonesia seringkali menjadi momentum untuk mendiskriminasi kelompok-kelompok keberagaman. Mulai dari komunita agama dan kepercayaan hingga komunitas ragam gender dan seksualitas.

Berbagai bentuk narasi dan praktik kebencian juga menguat dengan politisasi identitas saat menjelang Pemilu maupun Pilkada. Kondisi tersebut tidak terkontrol karena digitalisasi informasi melalui media massa dan internet yang dapat meningkatkan eskalasi intoleransi menjadi sangat cepat serta meluas memengaruhi masyarakat, termasuk generasi muda.

Di sisi lain, pemberitaan media siber dalam isu keberagaman cenderung tidak berperspektif minoritas dan korban. Media lebih memberi tempat bagi narasumber elit seperti para pejabat, aparat, dan tokoh agama yang mewakili organisasi-organisasi keagamaan dari kelompok mayoritas dan dominan.

Riset Remotivi “Komunitas Agama Marginal dalam Media di Indonesia: Sebuah Kajian Awal,” tahun 2021, terhadap media daring dan televisi mengkonfirmasi penelitian Universitas Tarumanagara (UNTAR) dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) yang didukung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terhadap media-media siber tahun 2018 dan 2019, menyimpulkan bahwa media cenderung menjadikan kelompok minoritas sebagai objek pemberitaan yang mengedepankan sensasi. Betapa era disrupsi sangat memengaruhi bisnis media yang tidak selalu satu rel dengan prinsip-prinsip jurnalistik.

Dampaknya, minim keterwakilan aktif dan perspektif dari kelompok-kelompok yang mengalami diskriminasi maupun kriminalisasi. Pemberitaan media yang tidak berperspektif pada korban dan kelompok minoritas memengaruhi masyarakat sebagai pembaca dan melanggengkan stigma yang sudah ada.

Stigma tersebut melahirkan diskriminasi bahkan persekusi bagi kelompok-kelompok keberagaman di lingkungan masyarakat, terutama di Banten, Jawa Barat. Berbagai kasus pembubaran ibadah, pelarangan membangun rumah ibadah, perampasan akses layanan publik (pendidikan, kesehatan, hingga pekerjaan) dialami oleh kelompok keberagaman di Banten.

Atas dasar berbagai tantangan tindakan intoleransi, diskriminasi, hingga persekusi dan dampak digitalisasi isu-isu identitas yang sangat rentan di Banten, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan USAID dan Internews mengajak anak-anak muda perwakilan dari berbagai kelompok keberagaman untuk terlibat aktif dalam upaya memperbanyak ruang-ruang yang ramah untuk keberagaman di media, baik media mainstream maupun media komunitas dan media sosial.

Training advokasi dan kampanye keberagaman di media ini dilaksanakan pada 26-28 Juli 2024 di Bintaro, Banten, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti peserta berjumlah 25 orang muda berusia 18 – 35 tahundari latar belakang komunitas yang berbeda. SEJUK berharap bisa menumbuhkan sensitivitas dan solidaritas di kalangan orang muda untuk berkontribusi dalam bersama-sama menghadirkan narasi alternatif dalam melawan hoaks atau misinformasi dan disinformasi yang banyak menarget identitas kelompok minoritas.

Tags: #Toleransi#WorkshopSEJUKHeadlineKeberagaman
Previous Post

Menjadi Perempuan yang Utuh, Dengan atau Tanpa Pasangan

Next Post

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Redaksi

Redaksi

Journalists Association for Diversity (SEJUK) is an organization formed by journalists, activists, and writers to encourage the creation of society, with the support of the mass media, to respects, protects, and maintains diversity as part of the defense of human rights. SEJUK actively promotes perspectives of pluralism, human rights, gender, and diversity of sexuality to revive peaceful journalism. The aim is to spread issues of diversity in religion/belief, ethnicity, gender, and sexual orientation as well as other minority groups.

Related Posts

pelatihan komunitas Pekanbaru Riau Sumbar

‘No Viral, No Justice’ Tak Selalu Adil bagi Komunitas Rentan

21/01/2025
Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Komunitas Kreatif Dukung Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

19/11/2024
Masyarakat Adat ICIR Ambon

Mengupayakan Kebijakan yang Berpihak pada Masyarakat Adat dan Penghayat Agama Leluhur di Indonesia Timur

23/10/2024
Task Force KBB

Kasus Pelanggaran HAM Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia, Masih Banyak yang Belum Terlaporkan dan Terselesaikan

11/09/2024
Next Post
Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Jelang 17 Agustus Ahmadiyah Dilarang Gelar Bazar Kemerdekaan, YLBHI: Ini Pelanggaran Konstitusi RI

Please login to join discussion

Terpopuler

  • “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    “Mama, Aku Lesbian dan Aku tetap Putrimu”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Gereja Pertama di Indonesia yang Menerima LGBT dengan Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Jangan Toleran-Toleran Amat, Nanti Kebablasan!”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Ortodoks Rusia di Indonesia: Menjumpa dan Menyapa yang Berbeda dengan Cinta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis hak asasi manusia (HAM), dialog antar-iman dan penulis.

Hubungi Kami

Kontak

Karir

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • TikTok
  • YouTube

Community Guidelines

Kontributor

Pedoman Media Siber

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

No Result
View All Result
  • Isu
    • Agama
    • Disabilitas
    • Gender dan Seksual
    • Etnis
  • Liputan Kolaborasi
    • 2023
    • 2022
    • 2021
    • <2020
  • Panduan Jurnalis
  • Kontributor
  • English
  • Agenda
  • Galeri

© 2020 Serikat Jurnalis untuk Keberagaman

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In